Inilah Ilmu Filsafat yang Dapat Merubah Hidup Mu, Salah Satunya Aliran STOIKISME, Berikut Fakta Menariknya!

9 Februari 2023, 06:45 WIB
Inilah Ilmu Filsafat yang Dapat Merubah Hidup Mu, Salah Satunya Aliran STOIKISME, Berikut Fakta Menariknya! /Wondrium Daily

 

 

SEMARANGKU - Buat kamu yang merasa memiliki kecemasan berlebihan, ketakutan, dan kegagalan, ilmu filsafat ini akan merubah sudut pandang kalian dalam menerima suatu keadaan salah satunya dengan aliran ilmu STOIKISME.

 

Aliran ilmu stoikisme dapat memberikan suatu ketenangan dan kedamaian pada diri kalian, serta dapat mengurangi atau mencegah dampak terjadinya stres, resah dan emosi. Bagi kalian yang merasakan hal ini, sudah saatnya kalian berkenalan dengan ilmu stoikisme.

 

Ilmu stoikisme adalah ilmu yang mempelajari cara kita mengontrol diri kita pada suatu keadaan. Dan kita tidak bisa mengontrol diluar kendali kita. Maksudnya adalah kita tidak bisa merubah seseorang apa yang kita mau, karena itu sudah diluar kontrol diri kita, kita hanya bisa memberikan sebuah arahan, selebihnya biarkan mereka merubah diri meraka dengan sendirinya serta lingkungan yang mendukungnya.

 

Begitupun kebalikannya kita bisa mengubah apa yang kita bisa ubah terhadap diri kita. Salah satunya adalah berproses untuk menjadi yang lebih baik dan terus berkembang karena itu ada didalam atas kendali kita secara penuh.

 Baca Juga: Pemerintah Indonesia Kirimkan Bantuan untuk Korban Bencana Gempa Turki

Dalam ilmu filsafat didefinisikan menjadi dua dimensi yaitu dimensi internal dan dimensi eksternal atau dikenal dengan sebutan dikotomi kendali.

 

Dimensi internal yaitu segala sesuatu berada dalam kendali penuh atas diri kita. Sedangkan dimensi eksternal adalah sebagian sesuatu yang berada di luar kontrol diri kita. Misalnya adalah tanggapan orang lain, respon orang lain, dan apa yang orang lain katakan atau pikirkan terhadap diri kita.

 

Kita hanya bisa mengendalikan hal internal yakni pikiran dan tindakan kita sendiri. Selain itu merupakan hal eksternal di luar kendali kita.

 

Stoikisme dikenalkan pada masa Yunani kuno sekitar 301 SM. Aliran filsafat ini pertama kali dicetuskan oleh filsuf dari citium bernama Zeno yang kemudian dikembangkan oleh filsuf bernama Seneca, Epictetus, dan Marcus Aurelius.

 

Adapun prinsip tentang ilmu stoikisme yaitu:

 

1. Mengharapkan yang terbaik tapi juga mempersiapkan skenario terburuk

Dalam hidup kita pasti seringkali menemukan suatu tantangan dan rintangan. Tidak jarang tantangan dan rintangan yang ada membuat kita gagal hingga menjadi frustasi dan tidak bahagia. Salah satu pandangan stoikisme yang satu ini bisa membantu.

 

Saat melakukan sesuatu dalam upaya memenuhi tantangan dan rintangan, kita terbiasa menaruh ekspektasi yang tinggi. Tapi kita lupa dalam memikiran tentang kegagalan, karena kita harus siap ketika kita terjatuh, kita seringkali mengharapkan keberhasilan secara penuh. Tanpa kita sadari ekspektasi tersebutlah yang membuat kita kecewa. Terlebih jika kita tidak mempersiapkan antisipasi ketika menemui kegagalan.

 

2. Cara memahami dan mengontrol segala situasi

Kita hanya bisa mengendalikan apa yang ada didalam kendali kita yaitu pikiran dan tindakan kita sendiri. Selain itu merupakan hal eksternal di luar kendali kita. Oleh karenanya, yang dapat kita kendalikan adalah penilaian kita terhadap hal eksternal ini; peristiwa, situasi, pikiran, pendapat orang lain terhadap kita.

 

Semakin kita berusaha mengendalikan apa yang ada di luar kendali kita, maka kita akan semakin merasa kecewa, frustasi, atau bahkan patah hati. Jadi, fokuslah pada apa yang bisa kita kontrol yaitu diri sendiri.

 

3. Memahami dan melatih diri pada situasi

Melatih diri menciptakan jarak emosi (detachment) yang sehat terhadap hal-hal di sekitar. Berjarak secara emosi tidak menjadikan kita manusia yang dingin atau tidak perduli, namun justru sebaliknya apa yang kita miliki bisa hilang kapan saja.

 Baca Juga: Penanganan Pasca Bencana: Begini Manajemen Gizi yang Dapat Dilakukan

Dalam hidup kita seringkali mengejar sesuatu tanpa memikirkan kebahagiaan diri sendiri. Misalnya bekerja keras sampai lupa terhadap kesehatan fisik dan mental diri sendiri. Padahal jika ditelaah kembali tidak ada yang permanen dalam hidup ini.

Semua hal yang kita punya dapat hilang dan pergi kapanpun. Tak terkecuali orang tercinta, kekusaan, reputasi, dan lain sebagainya.

 

Tidak ada yang abadi dalam hidup. Oleh karean itu jangan terlalu mengharapkan lebih pada sesuatu, jika kalian mengharapkan lebih akan sesuatu, kalian harus siap juga menerima kenyataan dan kepahitan jika kalian merasakan kegagalan.

 

4. Menghargai segala sesuatu

Apa pun hasil yang kita terima dalam bentuk kegagalan jangan lupa untuk bersyukur karena kita belajar dan tumbuh dari proses kegagalan. Kegagalan mengajarkan kita dalam mengevalusai dan memperbaiki diri kita yang bisa kita kontrol sepenuhnya atas kendali diri kita.

 

Itulah beberapa pandangan ilmu filsafat terutama pada aliran ilmu stoikisme yang kiranya dapat membuat hidup terasa lebih tenang dan bahagia. Terlebih di era saat ini di mana kehidupan dipenuhi dengan berbagai ekspetasi dan penilaian orang lain. Ketenangan dan kebahagiaan dirasa sulit didapatkan.***

Editor: Risco Ferdian

Tags

Terkini

Terpopuler