TENANG! Ini Cara Mengobati Kucing Lumpuh dan Kenali Penyebabnya

2 Mei 2022, 13:00 WIB
Ilustrasi kucing sedang beristirahat. /- Foto: Pixabay/super-mapio

SEMARANGKU ­– Berikut cara mengatasi kucing lumpuh bagi sebagian banyak orang.

Jika Anda memiliki kucing lumpuh maka jangan langsung dibuang ke jalan atau hutang.

Ada beberapa cara mengatasi kucing lumpuh agar bisa berjalan normal lagi dan bisa beraktivitas pada umumnya.

Namun sebelum itu, harus mengenali beberapa penyebab kenapa kucing lumpuh dan tidak beraktivitas kembali.

Baca Juga: MotoGP Spanyol 2022 Trans7 Saksikan Siaran Langsung Hari Ini, Gunakan Kode Biss Key Berikut

Dilansir oleh Semarangku dari laman Wagwalking, Adapun gejala-gejala yang dapat dilihat seperti sulit bernafas, kesulitan makan dan minum, kedutan yang tak terkendali, buang air kecil yang tidak tepat dan air seni yang menetes.

 

Kelumpuhan ini terjadi karena adanya kerusakan pada beberapa bagian struktur yang mendukung sistem saraf pusat.

Kerusakan dapat disebabkan oleh cedera traumatis, tumor di tulang belakang atau otak dan embolisme yang menghambat aliran darah ke anggota tubuh yang terkena.

Tak hanya itu kelumpuhan ini juga bisa disebabkan oleh bahan kimia atau racun tertentu yang dapat secara permanen atau sementara menyebabkan saraf berhenti berkomunikasi.

 

Untuk mendiagnosis kelumpuhan pada kucing, biasanya dokter membutuhkan riwayat fisik. Selama pemeriksaan, dokter akan mencoba mengamati dan mendokumentasikan tingkat kelumpuhan kucing tersebut.

Tes diagnostic dasar seperti panel darah dan urin akan membantu dokter hewan untuk menentukan apakah ada infeksi.

Baca Juga: KODE BISS KEY MotoGP Spanyol 2022, Nikmati Akses Siaran Langsung Gratis di Trans7

Dan tes kelumpuhan yang paling pasti adalah MRI CT scan, atau sinar-X. Tes ini memungkinkan dokter untuk melihat dengan jelas kerusakan pada struktur di sekitar saraf tulang belakang.

 

Untuk pengobatannya tentu tergantung pada penyebab yang mendasari kondisi kucing tersebut.

Jika disebabkan oleh adanya infeksi, maka akan diobati dengan antibiotik. Dengannya saraf akan dapat tumbuh kembali dan membaik seiring dengan waktu dan perawatan yang intensif.

Jika dokter mendiagnosis cedera, maka akan dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk masa pengobatan.

 

Dan mereka biasanya akan meresepkan obat anti-inflamasi untuk mengurangi tekanan di area tulang belakang.***

Editor: Sauqi Romdani

Tags

Terkini

Terpopuler