Baca Juga: Mario Suryo Aji Kembali Berlaga di Sirkuit Eropa, Siap Banggakan Indonesia
“Lihatlah nasabku! Pandangilah siapa aku ini! Lantas, Lihatlah siapa diri kalian! Perhatikan, apakah kalian halal membunuhku dan menciderai kehormantanku.
Bukannya, aku ini putra dari anak perempuan Nabimu? Bukannya Hamzah, pemuka para syuhadah adalah pamanku. Bukankah, Jakfar yang terbang di surga adalah pamanmu.
Tidaklah kalian mendengar kalimat yang viral di antara kalian, bahwa Rasulullah berkata tentang saudaraku dan aku.
Keduanya adalah pemuka dari ahli surga. Jika kalian percaya atas apa yang aku sampaikan dan sungguh benar sebab aku tidak pernah berdusta.
Maka, jika kalian tidak mempercayaiku, maka tanyakan Jabir bin Abdullah al-Anshari, Abu Zaid Al-Khudhari, Sahal bin Sa'ad, Zaid bin Al-Qob, dan Anas bin Malik yang akan memberi tahu kalian tentang kedudukan aku dan saudaraku. Tidak kah ini cukup bagi kalian menumpahkan darahku?” seru Husein.
Baca Juga: Begini Komentar Dragan Djukanovic Soal Latihan Perdana PSIS Semarang di Stadion Kebondalem Kendal
Baca Juga: Gus Miftah Sebut Film Tilik Unfaedah, Simak Alasannya
Namun, mereka yang telah dikunci hatinya tidak percaya kepada perkataan Husein. Pasukannya mengepung atas perintah Ubaidillah bin Yazid untuk memaksa pemerintah Yazid bin Muawiyah.
Kemudian, terjadilah sebuah peperangan. Pasukan memukul kepada Husein dengan pedang hingga berdarah. Lalu, ia membalut kepalanya dengan merobek kain jubahnya.