Baca Juga: All New Corolla Hybrid Hadir di Jateng dan DIY, SUV Terbaru Toyota
Atas terbunuhnya Sayyidina Ali bin Abi Thalib, tumpu kekhalifahan kosong. Sementara, Muawiyah dari bani Umayyah ambisius untuk menjadi seorang khalifah.
Kemudian, dua hari sepeninggalkan Ali bin Abi Thalib, pusat pemerintahan Islam di Kufa membaiat Hasan bin Ali. Awalnya, ia tidak suka menjadi seorang khalifah, namun desakan kaum Kufa membuat dirinya berkenan untuk memegang kepemimpinan Islam. Hal tersebut membuat Muawiyah geram dan marah.
Lambat laun, Hasan memberikan jabatan khalifah kepada Muawiyah demi perdamaian umat Islam. Selang beberapa hari, Hasan meninggal karena diracuni.
Baca Juga: Member BlackPink Akui Lagu Ice Cream Tidak Sesuai Dengan Mereka
Baca Juga: Thiago Silva Resmi Berseragam Chelsea untuk Musim Depan
Setelah itu, penduduk Kufa yang dijadikan pusat pemerintahan merasa kecewa atas kepemimpinan Yazid dan mengirimkan surat permintaan kepada Husein untuk pergi ke Kufa menggantikan Yazid sebagai khalifah.
Mendengar hal tersebut, Muawiyah geram. Hal inilah terjadinya perang saudara dan pembantaian Husein bin Ali dan pengikutnya di Karbala.
Pada hari ke-10 bulan Muharram 61 Hijriah saat selesai menunaikan shalat subuh, Husein bergegas keluar tenda dan menaiki kuda kesayangannya. Kemudian, Husein berpidato kepada kaumnya.
Baca Juga: Lirik Lagu Say So Oleh Doja Cat dan Terjemahannya