Network
SEMARANGKU – Pekerja yang bekerja hingga malam hari tetap bisa mengerjakan sholat tarawih dengan tidak meninggalkan pekerjaannya.
Dalam ceramahnya di kanal Al-Bahjah TV, Buya Yahya mendapat satu pertanyaan dari seorang penanya mengenai solusi dan tata cara mengerjakan sholat tarawih karena terhalang pekerjaan.
“Buya mau tanya, posisi saya sekarang lagi bekerja di Malaysia. Sistem kerja di pabrik saya itu shift pagi sama shift malam, dan ada kemungkinan kalau shift malam saya nggak bisa ikut melaksanakan sholat tarawih. Karena jadwal break itu pukul 10 malam dan di pabrik saya pun nggak ada yang melaksanakan sholat tarawih berjamaah. Buya bagaimana solusinya, ada kawan saya yang menyarankan untuk sholat tarawih sendiri tidak berjamaah, itu bagaimana hukumnya dan bagaimana tata cara yang benarnya,” ujar penanya.
Baca Juga: Gunakan Doa ini Saat Berkendara di Mudik Lebaran 2023, Memberikan Ketenangan Hati saat Membacanya
Saat usai menerima pertanyaan tersebut, Buya Yahya lekas menjawabnya dengan runut.
Di dalam isi ceramahnya disampaikan, jika dalam beribadah terdapat sholat sunnah yang dianjurkan dengan berjamaah seperti sholat hari raya Idul Adha, Idul Fitri, dan sholat di malam ramadhan.
Hal ini berkesesuaian dengan kisah dari Nabi Muhammad SAW yang pertama kali melakukan sholat tarawih, dan kemudian diikuti oleh para sahabat hingga ke malam-malam selanjutnya.
Dalam lanjutan ceramahnya, Buya Yahya menyebutkan jika sholat tarawih memiliki keutamaan jika dilakukan berjamaah. Namun hal tersebut menjadi pengecualian bagi seseorang yang memiliki kondisi tertentu, sehingga sholat tarawih boleh dilakukan sendirian.
“Sebisa mungkin lakukan dengan sholat berjamaah. Kenapa? kalau berjamaah itu ringan,” ujar Buya.
“Tapi kalau mungkin anda punya pekerjaan, yang kerjaan itu menyita waktu anda sehingga mungkin anda ketinggalan tarawih berjamaah, anda jangan ketinggalan tarawih. Anda lakukan tarawih sendiri,” tambahnya.
Selain menyampaikan pentingnya melaksanakan sholat tarawih sekalipun sendiri, Buya memberikan alternatif tambahan bagi pekerja yang memiliki halangan mengerjakan sholat tarawih dengan berjamaah.
Disebutkan Nabi Muhammad SAW sebelumnya pernah melakukan sholat di atas untanya. Sehingga bagi yang berhalangan mengerjakan sholat tarawih berjamaah, bisa mengerjakan sholat di atas kendaraan saat perjalanan pulang.
“Lakukan sholat tarawih di atas kendaraan, ini ilmu,” tutur Buya.
“Nabi melakukan sholat di atas kendaraan. Nabi melakukan sholat di atas untanya, dan kiblatmu adalah kiblat arah kendaraanmu. Cukup duduk di atas kursi, melakukan sholat Allahu Akbar,” ujarnya menjelaskan.
Tidak hanya sendirian, sholat tarawih di atas kendaraan ini juga bisa dilakukan secara berjamaah.
“Sholat tarawih sendiri boleh, berjamaah di mobil,” ucap Buya.
Dalam kondisi mengerjakan sholat sambil berkendara pastinya akan menimbulkan gerakan-gerakan.
Menurut Buya, gerakan yang terjadi sepanjang sholat tidak membatalkan. Karena saat melaksanakan sholat di atas mobil, pengendara melakukan gerakan yang dibutuhkan agar laju kendaraan tetap stabil.
Namun, jika saat gerakan sudah tidak dibutuhkan, maka diwajibkan untuk tidak melakukan gerakan berlebihan, selain gerakan untuk sholat.
Baca Juga: Al Baqarah Ayat 183 : Perintah Untuk Berpuasa dan Membentuk Ketaqwaan Seorang Mukmin
Sedangkan untuk gerakan rukuk, cukup merunduk, dan sujudnya merunduk lebih rendah lagi.
Sehingga dari ceramah yang disampaikan Buya Yahya, bagi pekerja shift malam yang ingin melaksanakan sholat tarawih tetap diperbolehkan menjalankan.
Jika waktu yang dimiliki untuk melaksanakan di tempat kerja khawatir terlalu malam dan rumah memiliki jarak cukup jauh. Maka Buya menyampaikan sholat tarawih tetap bisa dilakukan, sekalipun di atas kendaraan.***
