Itu mengapa banyak Nabi dan Rasul, serta orang-orang saleh zaman dahulu berdoa untuk minta dipanjangkan umur.
Karena makna dunia dalam pandangan mereka adalah Ad-dunya mazra'atul akhirah, dunia adalah ladang akhirat.
Namun, ada juga wali-wali yang berdoa, ”Ya Allah, jika sebaiknya saya mati, mati saja.”
Karena dunia dalam pandangan mereka sudah tergambar sebagai dunia yang arogan, murahan, dan sudah tidak jelas.
Maka dunia punya 2 makna sekaligus, yaitu dunia sebagai ladang akhirat dan dunia sebagai ladang maksiat.
Jika dunia adalah ladang akhirat maka nikmati sebanyak-banyaknya, sedangkan jika dunia ini masih menjadi ladang maksiat, maka jadikan dunia sebagai tempat tobat.
Akhirat hanya mereferensi dunia, akhirat sebagai efek segala perbuatan kita di dunia.
Sesuatu yang berorientasi akhirat dan menjadikan kamu nyaman dalam ketaatan kepada Allah hingga ke akhirat, itu lebih baik ketimbang dunia.
Ada sebuah hadits populer riwayat dari 'Aisyah r.a, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,
رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا