Network
SEMARANGKU - KH Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menjelaskan betapa beruntungnya menjadi wanita judes.
Gus Baha menyebut bahwa wanita judes termasuk ciri wanita solehah.
Gus Baha bahwa meminta para suami untuk bersyukur jika mempunyai istri judes.
Kata Gus Baha, wanita judes menjadi salah satu ciri wanita solehah karena bisa menjaga kehormatan dirinya dan keluarganya.
Wanita judes bisa menghindarkan dirinya dari bahaya orang yang ingin berbuat tercela.
Pada jaman dahulu, istri Nabi diminta untuk tidak melembutkan suaranya di hadapan orang fasik. Perintah ini diturunkan Allah SWT dalam QS. Al Ahzab: 32.
“Hai istri-istri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik,”
Penjabaran dari QS Al Ahzab: 32 adalah wanita solehah sebaiknya tidak melembutkan suara/ bergenit-genit dengan laki-laki yang bukan mahramnya.
Karena dikhawatirkan akan mengundang perbuatan tercela.
“Lha yang bagus wanita yang cantik itu gak usah terlalu sopan. Biar pikiran laki-laki tidak kotor,” kata Gus Baha.
Wanita solehah sebaiknya lembut terhadap suaminya tetapi judes terhadap orang fasik.
Artinya, harus bisa menempatkan diri. Misalnya sedang berbicara dengan laki-laki yang kemungkinan mengajak ke perbuatan tercela, sebaiknya harus tegas.
Sopan santun memang wajib, tetapi disesuaikan dengan konteks dan siapa yang sedang diajak berbicara.
“Yang penting itu wanita punya sikap, gaya, atau gaya hidup yang memastikan bahwa dia tidak akan mau diajak orang lain berbuat serong. Itu saja yang paling pokok,” kata Gus Baha menegaskan.
Gus Baha berpesan sebaiknya para suami bersyukur jika mempunyai istri judes, itu artinya dia sedang menjaga kehormatan diri dan keluarga.***
