Fakir Miskin adalah Hadiah, Berikut Penjelasannya!

2 September 2020, 09:32 WIB
Fakir Miskin adalah Hadiah, Berikut Penjelasannya! /Pixabay/Ben_Kerckx/

SEMARANGKU – Memang pada dasarnya di negara kita, Indonesia, ‘fakir miskin dan anak-anak terlantar dilindungi negara. Namun, tidak menutup kemungkinan masih banyak fakir miskin masih bertebaran di sekitar kita.

Lantas bagaimana kita memperlakukan mereka? Sebagai warga negara yang baik, tidak ada salahnya kita turut membantu meringankan tugas negara.

Bukankah kita sudah diizinkan memakan tanahnya dan meminum airnya? Lalu apa kontribusi kita terhadap Ibu pertiwi ini?

Baca Juga: Menaker Ungkap 2 Alasan yang Menyebabkan BLT Tidak Cair!

Baca Juga: BLT Tahap 1 Banyak yang Belum Cair, Kemnaker Ungkap Alasannya!

Syekh besar Islam, sekaligus pemilik gelar ‘Sultan Para Wali,’ Syekh Abdul Qadir AL-Jailani, beliau memberikan wejangan tentang bagaimana sikap kita terhadap fakir miskin tersebut.

Diterjemahkan dari Kitab al-Mawaizd, karya Shalih al-Syami, penerjemah Muhammad Al-Faiz, berikut isinya:

Persoalan berlaku adil kepada orang-orang fakir merupakan salah satu poros yang saya ambil bagiannya dari majelis-majelis Syekh Abdul Qadir AL-Jailani.

Baca Juga: Motorola One 5G Spesifikasi dan Harga, Ponsel yang akan Dirilis di Pasar Amerika

Baca Juga: Sinopsis Bawang Putih Berkulit Merah ANTV Episode 139 Rabu 2 September 2020, Denis Tak Termaafkan

Beliau memandang bahwa orang fakir adalah saudara orang kaya dengan persaudaraan yang Allah ikat di antara orang-orang yang beriman.

Seorang mukmin menyukai sudaranya apa yang ia sukai untuk dirinya. Berkat dari situ, beliau menyeru orang kaya:

“Jika kau menyukai makanan-makanan ternikmat, pakaian terindah, dan rumah termegah, sementara kau menginginkan sebalinya bagi saudara muslimmu maka sungguhlah kau berdusta dalam pengakuanmu akan kesempurnaan iman.”

Baca Juga: Kemnaker Kantongi 3 Juta Data Penerima BLT Tahap 2, Cek Namamu dengan Cara ini!

Baca Juga: Jadwal Tayangan Acara Trans TV Hari Ini Rabu, 2 September 2020, Akan Ada Mine

Kemudian beliau berujar:

“Hai yang sedikir menghemat, kau punya tetangga fakir dan harta yang harus dizakati. Padamu juga terdapat sejumlah harta yang belebihi kadar kebutuhanmu. Maka keenggananmu untuk memberik kepada mereka berarti kerelaanmu dengan kefakiran mereka.”

Beliau berpandangan bahwa pengemis adalah hadiah dari Allah. Maka bagaimana bisa orang yang mampu memberi menolak hadiah ini?!”

“Batulah orang-orang fakir dengan sebagian harta kalian. Janganlah tolah eminta, sedang kalian mampu memberiknya sesuatu, sedikit ataupun banyak. Tirulah Allah dalam kesukaan-Nya memberi karunia. Bersyukurlah kepada-Nya bilamana Dia membuat kalian pantas dan mampu untuk memberi. Celakalah kau!

Baca Juga: Jadwal Tayangan Acara Indosiar Hari Ini Rabu, 2 September 2020, Ada Tukul Arwana One Man Show

Baca Juga: Jadwal Tayangan Acara Global TV Hari Ini Rabu, 2 September 2020, Ada Big Movies Platinum

Apabila pengemis adalah hadiah dari Allah, sementara kau mampu memberinya, maka bagaimana kau kembalikan hadiah itu kepada Yang Menganugerahinya?” itulah seruan-seruan dalam rangka mengoreksi mereka yang mengklaim bertasawuf dan zuhud.***

Editor: Risco Ferdian

Tags

Terkini

Terpopuler