Mengajarkan Puasa Ramadhan kepada Anak-Anak sesuai Hadits Rasulullah SAW Terlebih Jika Usianya Sudah 7 Tahun

21 Maret 2023, 12:50 WIB
Mengajarkan Puasa Ramadhan kepada Anak-Anak sesuai Hadits Rasulullah SAW Terlebih Jika Usianya Sudah 7 Tahun /Pixabay/HaticeEROL/

SEMARANGKU - Puasa Ramadhan wajib hukumnya bagi orang yang berakal dan baligh. Walaupun anak-anak belum wajib berpuasa, tidak ada salahnya untuk mengajari dan membiasakan mereka melaksanakan puasa Ramadhan. 

Syariat Islam mengisyaratkan untuk melatih anak-anak supaya terbiasa melaksanakan kewajiban ibadah kepada Allah SWT, termasuk puasa Ramadhan.

Dari Sabrah bin Ma’bad al-Juhani, nabi Muhammad SAW bersabda,

“Ajarkanlah anak kalian untuk shalat pada usia tujuh tahun, dan pukullah mereka (jika meninggalkannya) pada usia sepuluh tahun.”

Baca Juga: Kapan Puasa Ramadhan 2023 Dimulai? Simak Perkiraan Jadwalnya di Sini

Hadits Rasulullah tersebut menunjukan pengajaran dan pendidikan bagi anak-anak dalam dua tahap, yaitu:

1. Umur 7-10 tahun

Tahap pertama adalah perintah, pengajaran, dan aturan. Itu dilakukan pada usia anak mencapai 7 tahun.

Bicara dan jelaskan pada anak tentang makna puasa. Ajak anak untuk memahami tujuan puasa. Misal, tentang puasa adalah cara untuk mendekatkan diri dengan Allah Swt, pahala puasa yang berlimpah, orang yang berpuasa masuk surga.

Ajarkan pula kebiasaan dan jadwal saat berpuasa, seperti waktu makan sahur, waktu berbuka puasa Ramadhan, tarawih, atau sedekah untuk mendapatkan pahala lebih saat berpuasa Ramadhan.

Berikan penghargaan dan pujian pada anak jika berhasil berpuasa Ramadhan dengan baik dan benar. Dan jadilah contoh yang baik, tunjukkan pada anak bagaimana berpuasa Ramadhan yang baik.

Jangan memaksa anak untuk berpuasa Ramadhan jika mereka belum siap atau masih kecil. Sesuaikan dengan kondisi anak, jika tubuhnya lemah dan tidak memungkinkan untuk berpuasa, maka lakukan pelan-pelan sampai kondisi tubuhnya benar-benar kuat.

Beri waktu bagi mereka untuk memahami dan mempersiapkan diri dengan baik sebelum berpuasa.

2. Umur 10 tahun

Tahap kedua adalah hukuman, pelatihan, dan peringatan. Ini dimulai saat anak menginjak usia 10 tahun.

Memukul tidak dilakukan, kecuali anak telah diberi kesempatan 3 tahun untuk diajak, dianjurkan, dan dibujuk. 

Setelah itu masuk tahap penugasan dan sanksi yang sesuai. Pendidikan ini sepenuhnya diserahkan kepada orangtua. Bukan sekadar ucapan belaka, tetapi setelahnya terapkan pula perhitungan, penghargaan, dan sanksi.

Pemukulan disini merupakan metode dalam keadaan darurat. Tidak boleh memukul menggunakan benda yang dapat menyakiti dan melukai anak.

Memukul anak tidak boleh menjadi pilihan orang tua, tetapi didiklah mereka dengan suri teladan dan kata-kata bijak, mencontoh Rasul.

Rasulullah SAW tidak pernah memukul istri dan anaknya, pembantu bahkan serangga sekalipun.

Baca Juga: Perkiraan Jadwal puasa 1 Ramadhan 2023 Versi Pemerintah, NU dan Muhammadiyah Ada di Sini, Baca Segera Infonya!

Di zaman sahabat, mereka membiasakan anak-anak berpuasa semenjak kecil dengan memberikan mainan berupa bulu domba. Anak-anak yang bahagia bermain tidak akan terasa waktu maghrib tiba.

Bukanlah suatu kewajiban bagi anak-anak untuk berpuasa Ramadhan. Namun, membiarkan anak sampai akil baligh tidak terbiasa berpuasa adalah kekeliruan, karena akan memberatkan mereka untuk menunaikan kewajiban puasa Ramadhan.***

Editor: Fitriyatur Rosidah

Tags

Terkini

Terpopuler