Ustadz Adi Hidayat Ungkap Tiga Amalan Pokok Ajaran Nabi Muhammad: Naikkan Derajat Taqwa dan Jaminan Kemuliaan

21 Maret 2023, 09:56 WIB
Ustadz Adi Hidayat Ungkap Tiga Amalan Pokok Ajaran Nabi Muhammad: Naikkan Derajat Taqwa dan Jaminan Kemuliaan /Tangkapan layar freepik.com/@pikisuperstar

SEMARANGKU – Ustadz Adi Hidayat merupakan sosok penceramah yang namanya sudah tidak asing lagi dikalangan masyarakat Indonesia.

Selain menggunakan channel youtube pribadinya sebagai media menyampaikan dakwah. Beberapa potongan ceramahnya juga sering bermunculan di berbagai macam media sosial, seperti reels instagram dan tiktok. Bahasanya yang lugas ditambah dengan cara penyampaian yang mudah dimengerti, membuat ceramah yang disampaikannya mudah diterima oleh siapa saja yang mendengarnya.

Menjelang bulan ramadan yang akan datang beberapa hari lagi. Tim semarangku.com berniat untuk mengajak pembaca sekali untuk kembali melihat isi ceramah yang disampaikan oleh Ustadz Adi Hidayat  bertemakan Tiga Amalan Pokok Ramadan.

Dalam ceramah yang berdurasi sekitar dua belas menit itu, Ustadz Adi Hidayat menyampaikan penggalan ayat suci Alquran berbunyi, “La'allakum Tattaqun”, yang diawali kata La'allakum, La'alla dalam ilmu Nahwu disebut Huruf Taroji.

Baca Juga: Bacaan Dzikir Pagi dan Sore Hari: Pembuka Pintu Rezeki, Dilengkapi Teks Arab, Latin, serta Artinya

Al Imam As Suyuthi berkomentar, “Setiap ada satu harapan, keinginan besar yang ingin dicapai, tapi diawali dengan kata La'alla atau La'allakum.” Kalimat tersebut menunjukan bahwa harapan itu tidak mungkin bisa dicapai kecuali dengan kesungguhan dan keseriusan.

Jadi ketika Allah menutup kalimat puasa atau ayat puasa dengan kalimat “La'allakum” seakan memberi kesan, jika tidak semua orang puasa akan mendapatkan kenaikan taqwa dan jaminan kemuliaan, kecuali bagi orang yang serius menjalankan ibadah puasanya.

Untuk menunjukan kesungguhan itu, Nabi Muhammad SAW memberikan 3 amalan utama yang dilakukan seseorang saat bulan ramadan.

  1. Meningkatkan Shalat

Meningkatkan salat di sini tidak hanya mengerjakan salat fardu dan memperbaikinya, dari yang semula tidak mengerjakan menjadi mengerjakan. Melainkan menambah jumlah ibadah dengan mengerjakan shalat sunnah seperti shalat rawatib shalat fardhu, tahiyatul masjid, dhuha, tahajud, taubat, hajat, witir, hingga tarawih.

Amalan dalam meningkatkan ibadah sunnah, Ustadz Adi Hidayat memberikan anjuran untuk melaksanakan salat rawatib 12 rakaat dalam mengiringi shalat fardhu di waktu siang dan malam. Anjuran ini sesuai dengan HR. Tirmidzi no. 415.

“Barang siapa sehari semalam mengerjakan shalat 12 rakaat (sunnah rawatib), akan dibangunkan baginya rumah di surga, yaitu 4 rakaat sebelum Dzuhur, 2 rakaat setelah Dhuhur, 2 rakaat setelah Maghrib, 2 rakaat setelah ‘Isya dan 2 rakaat sebelum Subuh.”

  1. Banyak Berinteraksi dengan Al-Quran

Ada dua langkah yang bisa dilakukan untuk memperbanyak interaksi dengan Al-quran selama bulan ramadan. Pertama dengan membaca atau Qira’ah Al-quran dengan memberikan target bacaan selama satu bulan penuh. Untuk mempermudah menyelesaikan target bacaan semisal satu bulan khatam 30 Juz, Ustadz Adi Hidayat memberikan anjuran untuk membagi 1 juz di masing-masing waktu shalat.

Kedua, dengan mengkaji isi dari Al-Quran, dalam sebuah Hadits Riwayat Tirmidzi, dari Usman bin Affan ra, Rasulullah SAW bersabda,”Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari al-Qur'an dan mengajarkannya.”

  1. Infaq

Setiap memasuki bulan puasa, disebutkan dalam Hadits Ibnu Abbas ra, “Nabi Muhammad adalah orang yang sangat luar biasa dermawan dan lembut, dan bertambah dermawan lagi ketika tiba ramadan.”

Baca Juga: Cara Olahraga yang Bisa Dilakukan Selama Bulan Puasa Ramadhan, Membuat Tetap Sehat dan Semangat Beribadah

Kala itu yang dilakukan nabi adalah dengan mensupport pada sahabat dengan mengajak mempersiapkan anggaran infaq sebelum memasuki ramadan. Jumlahnya disesuaikan dengan kemampuan diri masing-masing.

Perintah infaq yang dikerjakan pada bulan ramadan ini bersandar sebagaimana yang diriwayatkan oleh HR. Al Bukhari dan Muslim, Rasulullah bersabda yang artinya,”Jauhilah api neraka, walau hanya dengan bersedekah sebiji kurma. Jika kamu tidak punya, maka bisa dengan kalimah thayyibah”.***

Editor: Fitriyatur Rosidah

Tags

Terkini

Terpopuler