Dua Macam Mimpi yang Perlu Diketahui, Menurut Buya Yahya, Soal Mimpi Buruk maupun Mimpi Baik

5 Februari 2022, 18:11 WIB
Dua Macam Mimpi yang Perlu Diketahui, Menurut Buya Yahya, Soal Mimpi Buruk maupun Mimpi Baik /Pixabay/

 

SEMARANGKU – Dua macam mimpi yang perlu diketahui menurut Buya Yahya selain mimpi dikenal sebagai bunga tidur.

Menurut pandangan Islam ada dua macam mimpi yang perlu diketahui.

Menurut Buya Yahya, pengasuh Pondok Pesantren Al Bahjah, Cirebon jika mendapati diri kita mimpi maka ada hal-hal yang perlu dilakukan sesuai tuntunan.

Dalam sebuah kajian, seorang laki-laki bertanya kepada Buya Yahya mengenai mimpi. Kemudian laki-laki itu bertanya bagaimana membedakan antara mimpi yang dari setan dan mimpi dari Allah itu bagaimana? Buya menjawab sebagaimana berikut ini.

Baca Juga: Puput Sudrajat Dapat Hadiah Berlian Mahal Rp 55 Juta dari Median Zein: Mimpi Apa Aku Semalam?

“Mimpi itu ada dua, mimpi jelek dan mimpi baik. Sejelek-jelek dalam mimpi, sebaik-baik waktu bangun. Sebaik-baik dalam mimpi, sejelek-jelek waktu bangun. Ada mimpi dikejar harimau waktu bangun ucap alhamdulillah cuman mimpi. Sebaik-baik dalam mimpi, di bulan Ramadhan siang hari lapar ingin makan sate kemudian bangun, ya Allah Cuma mimpi, jelas Buya Yahya.

Menurut buya tidak perlu terlalu berurusan dengan mimpi. Mimpi jelek datangnya dari setan dan mimpi baik itu datangnya dari Allah.

Mimpi baik bisa berupa ketemu dengan orang soleh, melakukan sholat, berdzikir, melihat kabah, melihat Rasulillah.

Mimpi jelek adalah mimpi yang menakutkan dan membuat ketakutan. Tuntunan dari Rasulullah SAW jika mimpi buruk maka ketika bangun membaca surah Al Ikhlas, Al-Falaq, dan An Naas serta taawudz kemudian menoleh kekiri dan meludah yang tidak keluar ludahnya sebanyak 3 kali.

Baca Juga: Selamat, Mimpi Dari 3 Zodiak Ini Akan Segera Terealisasikan Dengan Baik di Bulan Februari 2022

“Setelah itu nggak usah dipikirin namamnya mimpi, mimpi itu tidak ada hubungannya dengan kenyataan. Kalau dihubung-hubungkan dengan alam nyata pusing nanti. Misalnya mimpi anaknya jatuh kemudian khawatir jangan-jangan, tidak usah dibawa ke alam nyata. Jika mimpi jelak, maka tidak perlu diceritakan kepada siapa pun, Nabi melarang hal itu,”imbuh Buya Yahya.

Tetapi jika mimpi baik hendaknya bersyukur kepada Allah. ***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler