Beberkan Islam Adalah Agama Terbaik Dalam Kesehatan, dr Zaidul Akbar: Agama Paling Lengkap Paket Detoksifikasi

30 Januari 2022, 11:15 WIB
Beberkan Islam Adalah Agama Terbaik Dalam Kesehatan, dr Zaidul Akbar: Agama Paling Lengkap Paket Detoksifikasi /Tangkap layar youtube dr zaidul akbar

SEMARANGKU - dr Zaidul Akbar beberkan bahwa agama Islam adalah agama yang paling lengkap paket detoksifikasinya.

Dokter Zaidul Akbar pun menjelaskan proses detoksifikasi bisa ditemukan dengan lengkap di agama Islam.

Seperti halnya puasa, dr Zaidul Akbar menjelaskan bahwa puasa merupakan salah satu proses detoksifikasi.

Baca Juga: Kenapa Orang Sakit Tidak Nafsu Makan? Ini Jawaban Menurut dr. Zaidul Akbar

Detoksifikasi sendiri yaitu proses pengeluaran racun dalam tubuh.

"Konsep pertama yang tidak kalah penting yaitu konsep pembersihan, yang kedua konsep setelah dibersihkan kemudian dikeluarkan atau dibuang yang tidak baik, dan yang ketiga dimasukkan barang-barang baru," jelas dr Zaidul Akbar.

Salah satunya, untuk konsep detoksifikasi kita bisa menemukannya ketika kita menjalani puasa Romadhon 30 hari atau selama 1 bulan.

Dokter Zaidul Akbar mengatakan kita bisa menemukan alasan tersebut ke dalam autofagi yaitu sebuah proses pembersihan tubuh dengan berpuasa dan dalam kurun waktu tertentu.

"Kalau membaca tentang autofagi, maka akan ketemu kenapa ada 30 hari dalam setahun kita wajib puasa. Ternyata proses autofagi terjadi per 12 harian, jadi kalau 365 hari dalam setahun dibagi 12 hari maka akan ketemu angka 30," jelasnya.

Baca Juga: Selalu Ada Solusi Masalah Kesehatan Dalam Islam, dr Zaidul Akbar: Agama dan Kesehatan Tidak Terpisah

"Jadi sebenarnya muslim atau tidak muslim, 30 hari dalam satu tahun wajib berpuasa dan itu pesan yang sebenarnya dan secar ilmiahnya," tambah dr Zaidul Akbar.

Tak hanya puasa ramadhan, tetapi banyak puasa sunah lainnya yang dianjurkan islam untuk memperbaiki kesehatan.

"Ada 6 hari Syawal, ayyamul bidh, senin-kamis, ada puasa Nabi Daud yaitu puasa berselang-seling," sebut dr Zaidul akbar.

Jika dibandingkan dengan intermittent fasting atau biasa disebut diet puasa, Islam bisa dikatakan lebih canggih.

Intermittent fasting adalah dimana seseorang makan dengan berjeda, dia akan makan dalam waktu tertentu contohnya 16 jam tidak makan dan akan makan ketika menuju ke 8 jam.

Jika kita melihat puasa Romadhon, pola makan kita selama puasa juga disempitkan dan itu dikatakan lebih baik dalam proses autofagi.

"Kita sahur jam 4 subuh kemudian berbuka rata-rata jam 6, jadi 14 jam kita berpuasa dan dikasih kesempatan salat magrib dan makanlah setengah jam setelah itu tarawih. Segala macam jadi fase waktu kita makan karena dibuat sibuk oleh ibadah, maka bayangkan Berapa banyak proses autofagi yang terjadi pada proses itu," jelasnya.***

Editor: Risco Ferdian

Tags

Terkini

Terpopuler