Baca Juga: Lirik dan Terjemahan Lagu WBWY Oleh Kim Yuna
Baca Juga: Nintendo Switch Pro, akan Rilis Model Terbaru Nintendo Switch Awal 2021
Dalam KTT ASEAN yang diselenggarakan pada 26 Juni lalu di Hanoi, Vietnam, dan Filifina merupakan dua negara paling vokal yang memperingatkan ancaman konflik di teritorial tersebut serta menghkawatirkan sikap Beijing yang dianggap terus meningkatkan klaimnya di Laut China Selatan di tengah pandemi Covid-19.
Tiongkok sendiri mengklaim sekitar 80 persen wilayah perairan Laut China Selatan dengan mendasarkarkan pada alasan historis dan menggunakan ‘garis putus-putus’ berbentuk U sebagai alasannya.
Klaim Tiongkok ini berbenturan dengan Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) beberapa negara sekitar, diantaranya Vietnam, Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Taiwan.
Baca Juga: Redmi Note 9 Spesifikasi, Kelebihan dan Kekurangan, Apakah lebih baik dari Pendahulunya Redmi Note 8
Baca Juga: Sinopsis Film Before I Wake yang Tayang Di Bioskop Trans TV Malam Ini, 27 Agustus 2020
Pada bulan Juni lalu, Amerika Serikat juga memperkuat posisiya di Laut China Selatan serta melayangkan tuduhan terhadap Tiongkok yang dianggap berusaha membangun kekuasaan maritim di teritori yang kaya akan kandungan energi alam tersebut. ***