Amerika Serikat Kecam Seruan Penghapusan Desa Huwara Palestina oleh Menteri Israel

- 2 Maret 2023, 18:31 WIB
Potret Pasukan Israel menggerebek kota Nablus di utara Tepi Barat dari beberapa titik, pada 22 Februari 2023.
Potret Pasukan Israel menggerebek kota Nablus di utara Tepi Barat dari beberapa titik, pada 22 Februari 2023. /

SEMARANGKU - Kini giliran Amerika yang kecam Israel setelah ada komentar dari Menteri Israel.

Juru bicara luar negeri AS, Ned Price menuntut Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu untuk menolak seruan Menteri Keuangan garis keras Israel, Bezalel Smotrich yang menyerukan penghapusan desa Palestina.

Di tengah rangkaian serangan mematikan Palestina dan kekerasan pemukim Israel di wilayah yang diduduki (Tepi Barat), Kepala partai pendukung pemukiman ilegal Israel di koalisi agama-nasionalis Netanyahu, Smotrich membuat komentar dalam konferensi pada hari rabu.

“Saya pikir (desa) Huwara harus dihapus,” kata Smotrich, sebelum menambahkan,”Saya rasa negara Israel perlu melakukannya, tapi Tuhan tidak melarang individu (untuk melakukannya.” ujarnya ketika ditanya perihal amukan pemukim Israel di desa Huwara.

Baca Juga: Hati-Hati! Gara-Gara Angkat Telp 14 Detik Pengusaha Ini Kehilangan Uang 3,4 Milyar, Kok Bisa!

Menanggapi pernyataan ini, Departemen luar negeri AS sebagai sekutu terdekat Israel mengeluarkan kecaman mereka. Ned Price menyebut komentar tersebut sebagai “tak bertanggung jawab”, “memuakkan”, dan “menjijikkan”.

Ned berkata pada jurnalis,”Kami telah menghubungi Perdana Menteri Netanyahu dan pejabat senior Israel lainnya agar secara terbuka dan jelas, menolak dan menyangkal komentar semacam ini.” 

“Sama seperti kami mengutuk hasutan Palestina untuk melakukan kekerasan, kami juga mengutuk pernyataan provokatif ini yang juga merupakan hasutan untuk melakukan kekerasan.” ucap Ned.

Baca Juga: Aksi Kejahatan Bos Narkoba Thailand, Ubah Diri Jadi Oppa Korea agar Lolos dari Polisi

Reaksi keras yang luar biasa dari AS ini menunjukkan meningkatnya kewaspadaan internasional atas kekerasan yang terus meningkat di Tepi Barat.

3 orang Israel dan seorang Palestina tewas dalam 2 hari dalam pertumpahan darah di awal minggu ini. 2 orang pemukim Israel dan seorang pengendara tewas tertembak oleh pria bersenjata Palestina, dan memicu amukan pemukim Israel.

Puluhan rumah dan kendaraan dibakar, serta seorang laki-laki Palestina tewas ditembak dalam amukan pemukim Israel. Seorang Jenderal Israel menggambarkan peristiwa ini sebagai “pogrom”.

Pemimpin Israel juga tertekan, gambar-gambar yang tidak pernah terlihat dalam bertahun-tahun di Tel Aviv, dimana polisi menembakkan senjata bius dan bentrok dengan pengunjuk rasa Israel di jalan utama selama “hari gangguan” atas rencana perombakkan peradilan oleh pemerintah.

Reaksi luar biasa terus terang dari Washington menggarisbawahi meningkatnya kewaspadaan internasional atas kekerasan yang meningkat di Tepi Barat, di mana tiga orang Israel dan seorang Palestina tewas dalam dua hari pertumpahan darah di awal minggu.

Kekerasan berlanjut pada hari Rabu. Pasukan Israel membunuh seorang warga Palestina dan menangkap enam orang di Tepi Barat.

Namun, menurut berita dari The Times Israel, polisi Israel hanya menangkap 8 tersangka dari ratusan orang yang berpartisipasi dalam kerusuhan Huwara, dan semuanya dilepaskan pada hari Kamis.

Setelah komentarnya tentang Huwara memantik reaksi keras banyak pihak, Smotrich mengeluarkan pernyataan yang mengatakan media salah mengartikan perkataannya, tanpa menarik seruan untuk penghapusan desa. 

“Saya berbicara tentang Huwara adalah desa berbahaya, yang menjadi sarang teroris. Dimana serangan pada yahudi dilancarkan setiap harinya, tapi penduduk tidak boleh main hakim sendiri.” ujarnya.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x