Network
SEMARANGKU - Dalam babak baru perang Rusia vs Ukraina, beberapa pemimpin Eropa menyatakan kesiapan untuk mengirim pesawat ke Ukraina.
Soal kesiapan pemimpin Eropa mengirim pesawat ke Ukraina diungkapkan oleh Presiden Volodymyr Zelenskyy.
Presiden Ukraina, Zelenskyy dengan optimis mengatakan bahwa Eropa akan bersama pihaknya.
Baca Juga: Harga Samsung Galaxy S22 Ultra yang Cocok untuk Para Gamer Karena Mempunyai Penyimpanan Super Besar
“Eropa akan bersama kita sampai kemenangan kita. Saya telah mendengarnya dari sejumlah pemimpin Eropa tentang kesiapan untuk memberi kami senjata dan dukungan yang diperlukan, termasuk pesawat,” tegasnya, dikutip dari Aljazeera.
Zelenskyy juga menyinggung soal isu jet tempur.
“Saya memiliki sejumlah bilateral sekarang; kita akan mengangkat isu jet tempur dan pesawat lainnya,” ujarnya.
Pemimpin Ukraina tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang janji tersebut, yang akan menandai salah satu perubahan terbesar dalam dukungan Barat untuk Ukraina jika dikonfirmasi.
Tidak ada konfirmasi langsung dari negara Eropa mana pun tentang dugaan janji tersebut.
Sementara itu, Rusia mengancam Barat agar tidak memasok jet.
Sampai saat ini, pendukung Barat Ukraina telah menolak untuk mengirim jet tempur ke Kiev di tengah kekhawatiran berpotensi meningkatkan perang atau menjadi lebih terlibat dalam konflik.
Rusia telah berulang kali memperingatkan akan membalas tindakan semacam itu.
Tapi suasana tampaknya mulai berubah selama tur Eropa Zelenskyy, yang dimulai pada hari Rabu dengan perjalanan ke London dan Paris.
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak berjanji selama kunjungan presiden Ukraina bahwa Inggris akan memberikan pelatihan bagi pilot Ukraina di pesawat tempur NATO modern.
Baca Juga: HYBE Beli Saham SM Entertainment, Menjadi Pemegang Saham Tertinggi Salah Satu Big 3
Seorang juru bicara pemerintah Sunak juga mengatakan sedang mempertimbangkan apakah akan mengirim jet tempur Ukraina dalam jangka panjang.
Sementara itu, Pasukan Rusia telah bergerak maju di timur Ukraina dalam beberapa pekan terakhir.
Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai ‘operasi militer khusus’ yang dirancang untuk ‘mendemiliterisasi dan denazifikasi’ negara tersebut.
Ukraina dan sekutu Baratnya telah menolak semua alasan Rusia untuk ofensifnya, dengan alasan Rusia bertindak tanpa provokasi untuk mengobarkan perang agresi yang bertujuan merebut tanah dan menaklukkan Ukraina.
Itulah pemimpin Eropa yang menyatakan kesiapan untuk mengirim pesawat ke Ukraina.***
