Tangisan Warga Suriah di Tengah Gempa Turki-Suriah, Korban Jiwa Terus Bertambah Kini Mencapai 3.700 orang

- 7 Februari 2023, 18:30 WIB
Seorang wanita berdiri di dekat bangunan yang runtuh setelah gempa bumi di Kahramanmaras, Turki.
Seorang wanita berdiri di dekat bangunan yang runtuh setelah gempa bumi di Kahramanmaras, Turki. /Reuters/Cagla Gurdogan/

SEMARANGKU - Bencana gempa Turki sudah banyak membawa korban jiwa hingga saat ini.

Gempa bumi dahsyat yang melanda Turki dan Suriah pada senin, 6 Februari 2023, menambah kepedihan bagi warga Suriah. Pemerintah Turki mengkonfirmasi jumlah korban meninggal mencapai 2.316 orang di Turki dan 1.444 orang di Suriah.

Gempa 7,8 magnitudo melanda pada dini hari pukul 04.17 waktu setempat, mengakibatkan banyak orang tidak sempat menyelamatkan diri. Orang-orang tengah tertidur lelap saat gempa mengguncang Suriah, gedung-gedung roboh menimpa mereka.

Baca Juga: Pasca Gempa Turki-Suriah, 20 militan ISIS Melarikan Diri dari Penjara Suriah

Gempa menyisakan tangisan bagi warga Suriah, yang selama ini terlantar akibat perang sipil yang berlangsung selama bertahun-tahun. Kehancuran gedung, fasilitas kesehatan, dan jalan makin memperparah kondisi mereka.

“Ini seperti kiamat, cuaca sangat dingin sekali dan hujan lebat turun, dan orang-orang perlu diselamatkan.” ujar Abdul Salam al-Mahmoud, seorang warga Suriah di bagian utara kota Atareb kepada Reuters.

Baca Juga: 10 Fakta Gempa Turki, dari Kekuatan Gempa, Gempa Susulan hingga Jumlah Korban dan Nasib WNI

Wilayah Suriah yang terdampak gempa dikuasai oleh dua pihak, pemerintahan Bashar al-assad dan kelompok pemberontak di bagian utara Suriah.

Berdasarkan data gabungan dari pemerintah Suriah di Damaskus, dan regu penyelamat kelompok pemberontak, jumlah korban jiwa mencapai 1.444 orang dan sekira 3.500 terluka.

Lebih lanjut, Kementerian Kesehatan Suriah merincikan 711 orang tewas di wilayah pemerintahan Bashar Al-assad. Dan regu penyelamat dari kelompok pemberontak mengatakan 733 orang meninggal di wilayah utara Suriah.

Sukarelawan organisasi Helm putih (White Helmets) Suriah, yang biasanya menyelamatkan warga Suriah dari reruntuhan bangunan yang hancur karena serangan udara, menyatakan  infrastruktur di wilayah utara Suriah sudah lemah sebelum datangnya gempa akibat dari pengeboman yang tiada henti.

“Kami bertarung melawan waktu untuk menyelamatkan nyawa orang-orang yang terjebak dalam reruntuhan.” ucap Raed al-Saleh, sukarelawan helm putih di wilayah pemberontak. Dikutip tim Semarangku dari Reuters, pada Selasa, 7 Februari 2023.

Tekanan meningkat pada rumah sakit-rumah sakit di barat laut Suriah, seiring makin bertambahnya korban. Fasilitas yang ada tidak memadai untuk merawat banyaknya korban yang cedera.

Bantuan dari negara lain

Melalui pemberitaan media, Uni Emirat Arab berjanji untuk memberikan bantuan kemanusian senilai $13,6 juta ke Suriah.

Sementara PBB mengatakan 4,1 juta orang di Suriah selama ini mengandalkan bantuan kemanusian. Dan wilayah kelompok pemberontak mengandalkan bantuan dari Turki untuk makanan sampai suplai obat-obatan.

Amerika Serikat menyatakan akan membantu penduduk di kedua wilayah Turki dan Suriah yang terkena dampak gempa. Namun, pihak Washington mengesampingkan untuk berurusan langsung dengan pemerintahan Suria di bawah Bashar al-assad. Amerika Serikat akan mengirim bantuan melalui organisasi bukan pemerintahan (NGO).***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x