Rusia Tolak Proposal Perdamaian Volodymyr Zelenskyy, Kremlin Ajukan Syarat Ini, Apa Saja?

- 1 Januari 2023, 09:30 WIB
Rusia Tolak Proposal Perdamaian Volodymyr Zelenskyy, Kremlin Ajukan Syarat Ini, Apa Saja?
Rusia Tolak Proposal Perdamaian Volodymyr Zelenskyy, Kremlin Ajukan Syarat Ini, Apa Saja? /Telegram /Ukraine’s Office of the President

SEMARANGKU - Di tengah perang Rusia vs Ukraina yang belum usai, Rusia menolak proposal perdamaian yang diusulkan oleh Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy.

Rusia telah menolak proposal perdamaian Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sebagai dasar negosiasi.

Perihal Rusia yang menolak proposal Volodymyr Zelenskyy diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov.

Rusia meyakini bahwa Ukraina masih belum siap untuk pembicaraan damai yang sebenarnya.

Baca Juga: Sambut Tahun Baru, Ganjar Pranowo Gelar Istighosah dan Doa Bersama Sebagai Bentuk Ikhtiar

Lavrov juga mengatakan harapan Ukraina untuk mengusir Rusia dari Ukraina timur dan Krimea dengan bantuan Barat adalah ‘ilusi’.

Komentar diplomat veteran Rusia tersebut mewakili bukti terbaru dari jurang pemisah antara Moskow dan Kiev.

Serta seberapa jauh kedua pemerintah dari peluang pembicaraan yang realistis yang bertujuan untuk mengakhiri perang.

Beberapa jam setelah Lavrov menolak proposal Zelenskyy, pejabat Ukraina mengatakan negara itu diserang rudal Rusia, dengan ledakan di kota-kota besar, termasuk ibu kota Kiev dan Kharkiv.

Zelenskyy dengan penuh semangat mendorong rencana perdamaian yang membayangkan Rusia menghormati dan memulihkan integritas teritorial Ukraina dan menarik semua pasukannya.

Namun, Moskow bersikeras mengajukan syarat bahwa Kiev pertama-tama harus menerima aneksasi Rusia atas Luhansk dan Donetsk di timur, serta Kherson dan Zaporizhia di selatan.

Baca Juga: Memasang Set Top Box Tidak Sulit Seperti yang Dibayangkan, Ayo Simak Cara Pasangnya di Sini!

“Tidak akan ada rencana perdamaian yang tidak memperhitungkan realitas hari ini mengenai wilayah Rusia, dengan masuknya empat wilayah ke Rusia”, ujar juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.

Lavrov mengatakan Rusia akan terus membangun kekuatan tempur dan kemampuan teknologinya di Ukraina.

Dia juga menekankan bahwa pasukan yang dimobilisasi telah menjalani pelatihan serius dan sementara banyak yang sekarang berada di lapangan, mayoritas belum berada di garis depan.

Lavrov juga mengatakan militer negaranya sedang mengerjakan rencana baru untuk menghentikan pasokan senjata dan amunisi yang dikirim dari luar negeri untuk pasukan Ukraina.

Pernyataan menteri luar negeri Rusia tampaknya bertentangan dengan komentar Presiden Vladimir Putin baru-baru ini yang menunjukkan kesediaan untuk kembali ke diplomasi.

Amerika Serikat dan Ukraina menjuluki pernyataan Putin sebagai tidak tulus.

Itulah Rusia yang telah menolak proposal perdamaian Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x