Perang Rusia vs Ukraina Dapat Picu Krisis Pangan Global, Kok Bisa?

- 20 Juni 2022, 09:07 WIB
Perang Rusia vs Ukraina Dapat Picu Krisis Pangan Global, Kok Bisa?
Perang Rusia vs Ukraina Dapat Picu Krisis Pangan Global, Kok Bisa? /Pixabay/klaber

SEMARANGKU - Perang Rusia vs Ukraina yang tidak kunjung selesai dapat memicu terjadinya krisis pangan global.

Krisis pangan global dapat terjadi karena aktor perang saat ini yaitu Rusia dan Ukraina sama-sama pengekspor gandum.

Oleh karena itu, perang Rusia dan Ukraina yang saat ini belum menemukan titik terang dapat menyebabkan krisis pangan global.

Akibat perang Rusia vs Ukraina, harga pangan naik dan dapat memicu terjadinya krisis pangan global.

Baca Juga: Update Daftar Peristiwa Penting Perang Rusia vs Ukraina Hari Ke-116, PM Inggris Peringatkan Perang Panjang

Secara bersama-sama, Rusia dan Ukraina mengekspor hampir sepertiga gandum dunia, lebih dari 70 persen minyak bunga matahari, dan merupakan pemasok jagung yang besar.

Rusia adalah produsen pupuk global teratas.

Harga pangan dunia sudah naik, dan perang telah memperburuk keadaan.

Perang mencegah sekitar 20 juta ton biji-bijian Ukraina sampai ke Timur Tengah, Afrika Utara, dan sebagian Asia.

Baca Juga: Cacar Monyet Kian Merebak, 8 Negara Afrika Ini Laporkan Temuan Kasus Monkeypox

Negosiasi selama berminggu-minggu tentang koridor yang aman untuk mengeluarkan biji-bijian dari pelabuhan Laut Hitam Ukraina hanya menghasilkan sedikit kemajuan.

“Ini perlu terjadi dalam beberapa bulan ke depan atau itu akan menjadi mengerikan,” ujar Anna Nagurney, yang mempelajari manajemen krisis di University of Massachusetts Amherst, dikutip dari Al Jazeera.

Dia mengatakan 400 juta orang di seluruh dunia bergantung pada pasokan makanan Ukraina.

Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) memproyeksikan hingga 181 juta orang di 41 negara dapat menghadapi krisis pangan atau tingkat kelaparan yang lebih buruk tahun ini.

Biasanya, 90 persen gandum dan biji-bijian lainnya dari ladang Ukraina dikirim ke pasar dunia melalui laut.

Namun, tertahan oleh blokade Rusia di pantai Laut Hitam.

Beberapa biji-bijian sedang dialihkan melalui Eropa dengan kereta api, jalan raya dan sungai, tetapi jumlahnya sangat kecil dibandingkan dengan rute laut.

Wakil Menteri Pertanian Ukraina, Markian Dmytrasevych meminta anggota parlemen Uni Eropa untuk membantu mengekspor lebih banyak biji-bijian.

Termasuk memperluas penggunaan pelabuhan Rumania di Laut Hitam, membangun lebih banyak terminal kargo di Sungai Danube, dan memotong birokrasi untuk penyeberangan barang di Polandia.

“Ukraina hanya mampu mengekspor 1,5 juta hingga 2 juta ton biji-bijian sebulan sejak perang dimulai, turun dari lebih dari 6 juta ton,” ujar Joseph Glauber, peneliti senior di Institut Penelitian Kebijakan Pangan Internasional di Washington, dikutip dari Al Jazeera.

Biji-bijian Rusia juga tidak diekspor keluar.

Itulah perang Rusia vs Ukraina yang dapat memicu terjadinya krisis pangan global.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x