Cacar Monyet Kian Merebak, 8 Negara Afrika Ini Laporkan Temuan Kasus Monkeypox

- 19 Juni 2022, 08:12 WIB
Cacar Monyet Kian Merebak, 8 Negara Afrika Ini Laporkan Temuan Kasus Monkeypox
Cacar Monyet Kian Merebak, 8 Negara Afrika Ini Laporkan Temuan Kasus Monkeypox /Pixabay/geralt

SEMARANGKU - Virus cacar monyet atau monkeypox kian merebak di sejumlah belahan dunia. Belakangan ini, Organisasi Kesehatan Dunia mengungkap delapan negara Afrika yang melaporkan kasus cacar monyet.

Sebanyak delapan negara Afrika telah melaporkan kasus yang terkonfirmasi sebagai cacar monyet.

Kabar penemuan kasus konfirmasi virus cacar monyet di delapan negara ini disampaikan oleh Direktur WHO Kawasan Afrika Matshidiso Moeti.

Sebagaimana dilansir dari Antara News, dalam jumpa pers daring pada Kamis, 16 Juni 2022 Moeti mengatakan dengan hampir 1.900 kasus terkonfirmasi cacar monyet dilaporkan di 39 negara di seluruh dunia.

Baca Juga: Kasus Meningkat! Amerika Serikat Serius Tangani Cacar Monyet, Libatkan Laboratorium Komersil

Sedangkan delapan negara Afrika telah melaporkan kemunculan kasus penyakit tersebut.

Ghana dan Maroko, juga masing-masing mencatatkan lima dan satu kasus konfirmasi cacar monyet, padahal sebelumnya tidak.

Terdapat 36 kasus terkonfirmasi monkeypox di Nigeria, 10 kasus di Republik Demokratik Kongo, delapan kasus di Republik Afrika Tengah, tiga kasus masing-masing di Benin dan Kamerun, kemudian dua kasus di Republik Kongo.

Negara-negara yang sebelumnya tidak melaporkan kasus penyakit tersebut seperti Ethiopia, Guinea, Liberia, Mozambik, Sierra Leone, Sudan, dan Uganda, kini telah melaporkan adanya dugaan cacar monyet.

Menyebut tengah menghadapi situasi yang tidak biasa, seharusnya Afrika melakukan sejumlah persiapan yang memadai.

Selain itu juga mempunyai akses yang adil untuk mendapatkan vaksin dan pengobatan,

Lebih lanjut, Moeti memperingatkan potensi terulangnya kembali ketidaksetaraan yang dialami Afrika terkait respons Covid-19 lalu.

Moeti berharap Afrika siap jika harus divaksinasi massal, meski hingga saat ini WHO belum merekomendasikan vaksinasi massal pada tahap ini.***

Editor: Risco Ferdian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x