Terkuak! China Beberkan Tujuan AS di Ukraina, Bukan untuk Mencapai Perdamaian?

- 1 Mei 2022, 07:31 WIB
Terkuak! China Beberkan Tujuan AS di Ukraina, Bukan untuk Mencapai Perdamaian?
Terkuak! China Beberkan Tujuan AS di Ukraina, Bukan untuk Mencapai Perdamaian? /Pixabay/PPPSDavid

SEMARANGKU - China membeberkan tujuan Amerika Serikat (AS) di Ukraina.

China mengungkapkan bahwa AS tidak tertarik pada perdamaian di Ukraina.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian pada Jumat, 29 April 2022 menyebutkan bahwa AS melakukan segala yang bisa dilakukan agar konflik di Ukraina berlangsung selama mungkin.

“Sementara komunitas internasional menyerukan diakhirinya permusuhan, AS terus menambahkan bahan bakar di Ukraina terakhir,” tegas jubir Kemenlu China, Zhao.

Baca Juga: UPDATE! 5 Hal yang Perlu Diketahui Soal Perkembangan Perang Rusia-Ukraina, AS Tidak Percaya Ancaman Nuklir

Salah satu hal yang mendasari klaim China ini adalah bantuan keuangan yang sedang berlangsung dan pengiriman senjata yang terus berlangsung dari AS ke China.

“Tujuan mereka sebenarnya bukan untuk mencapai perdamaian, tetapi memastikan konflik terus berlanjut. Mereka ingin melemahkan Rusia,” pungkasnya.

Awal pekan ini, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengakui bahwa dengan membantu Kiev, Washington ingin melihat Rusia melemah.

Pada Kamis, 28 April 2022, Presiden AS Joe Biden meminta Kongres untuk menambahkan $33 miliar dalam pendanaan untuk menopang Ukraina dalam konflik yang sedang berlangsung dengan Rusia.

Baca Juga: Ledakan Menghantam Sebuah Masjid di Kabul Afghanistan, Juru Bicara Taliban Geram dan Bilang Begini

Pada hari yang sama, anggota parlemen AS memberikan suara dalam skema pinjaman-sewa untuk Kiev.

Jika disetujui oleh Presiden Joe Biden, akan lebih mudah bagi Washington untuk mengirim senjata ke Ukraina.

Namun, Ukraina pada akhirnya harus membayar pengiriman itu.

Rusia telah memperingatkan bahwa langkah itu bisa membuat Ukraina jatuh ke dalam lubang utang yang akan mempengaruhi bangsa selama beberapa generasi.

Peristiwa di Ukraina telah menambah lebih banyak ketegangan pada hubungan antara AS dan China.

Terlepas dari semua upayanya, pemerintahan Biden tidak dapat menekan China untuk mengutuk Rusia dan bergabung dengan sanksi internasional terhadapnya.

China telah menyerukan perdamaian di Ukraina, tetapi menyalahkan pecahnya konflik di AS dan dorongannya untuk memperluas NATO dekat dengan perbatasan Rusia.

Rusia mengirim pasukannya ke Ukraina pada akhir Februari, menyusul kegagalan Kiev untuk menerapkan persyaratan perjanjian Minsk, yang pertama kali ditandatangani pada 2014.

Protokol Minsk yang ditengahi Jerman dan Perancis dirancang untuk memberikan status khusus kepada daerah-daerah yang memisahkan diri di dalam negara Ukraina.

Sejak perang dimulai, Rusia menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan NATO.

Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan.

Itulah kabar tentang China yang membeberkan tujuan AS di Ukraina.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x