Nokia Angkat Kaki dari Rusia, Seiring Minat Finlandia dan Swedia Bergabung dengan Aliansi Militer NATO

- 15 April 2022, 05:00 WIB
Nokia Angkat Kaki dari Rusia, Seiring Minat Finlandia dan Swedia Bergabung dengan Aliansi Militer NATO
Nokia Angkat Kaki dari Rusia, Seiring Minat Finlandia dan Swedia Bergabung dengan Aliansi Militer NATO /NOKIA/Tangkapan layar instagram

SEMARANGKU – Nokia pergi dari Rusia setelah Finlandia dan Swedia berniat masuk ke NATO.

Setelah adanya sanksi embargo terhadap Rusia, kini giliran Nokia angkat kaki dari sana, seiring minat Finlandia dan Swedia bergabung dengan Aliansi Militer NATO.

Berbagai sanksi telah dijatuhkan kepada negara Rusia, kini satu persatu perusahaan undur diri dari negeri Beruang Merah salah satunya Nokia yang menyusul keputusan Ericson.

Nokia bukanlah perusahaan pertama yang pergi meninggalkan Rusia menyusul invasi dan sanksi yang terus berputar sejak perang dengan Ukraina.

Baca Juga: Cek Keunggulan Kamera HP Nokia Edge 2022 yang Dianggap Saingan iPhone dengan Harga di Bawah Rp10 Juta

CEO Nokia, Pekka Lundmark mengungkapkan alasan mengapa Nokia hengkang dari Rusia seperti yang dikutip dari Reuters, Selasa, 12 April 2022.

"Kami hanya tidak melihat kemungkinan untuk melanjutkan di negara ini dalam situasi saat ini," kata CEO Pekka Lundmark dalam sebuah wawancara.

Nokia tidak mengharapkan keputusan ini berdampak pada prospek 2022 tetapi mengatakan itu akan mengarah pada provisi pada kuartal pertama sekitar 100 juta euro ($ 109 juta).

Di sisi lain Rusia tengah bersitegang dengan Finlandia dan Swedia terkait minat mereka bergabung denga Aliansi Militer NATO yang begitu ditentang Vladimir Putin.

Sebagai informasi Rusia sebelumnya menawarkan agar Nokia dan Ericson untuk mulai membangun jaringan hanya dengan menggunakan peralatan Rusia.

Rusia juga berusaha membujuk Nokia dan Ericsson untuk mendirikan pabrik di negara tersebut.

Baca Juga: Berapa Harga HP Nokia N Gage QD 5G 2022 yang Dilengkapi dengan Frame Aluminium. Cek Spesifikasinya

Seiring dengan adanya invasi Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari 2022 lalu, Lundmark mengatakan tidak akan mewujudkan rencana yang diumumkan pada November untuk mendirikan usaha patungan dengan YADRO Rusia untuk membangun stasiun pangkalan telekomunikasi 4G dan 5G.

Terkait keputusan Nokia ini, akan ada sebanyak 2.000 karyawan yang dipertaruhkan nasibnya.

Kendatipun demikian Lundmark tetap akan menarik Nokia dari Rusia.

"Banyak yang harus diubah sebelum memungkinkan untuk mempertimbangkan kembali melakukan bisnis di negara ini," kata Lundmark.

Demikianlah berita seputar Nokia di Rusia yang dapat dirangkum tim SEMARANGKU.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah