Pembicaraan Nuklir Terhenti, Iran Jatuhkan Sanksi Pada 24 Orang AS, Apa Saja?

- 10 April 2022, 19:15 WIB
Pembicaraan Nuklir Terhenti, Iran Jatuhkan Sanksi Pada 24 Orang AS, Apa Saja?
Pembicaraan Nuklir Terhenti, Iran Jatuhkan Sanksi Pada 24 Orang AS, Apa Saja? /Reuters/Lisi Niesner/

SEMARANGKU - Iran mengatakan pada Sabtu, 9 April 2022 bahwa pihaknya telah menjatuhkan sanksi pada 24 orang Amerika Serikat (AS) lantaran pembicaraan kesepakatan nuklir 2015 terhenti.

Pembicaraan kesepakatan nuklir 2015 yang terhenti tersebut membuat Iran geram, sehingga negara ini menjatuhkan sanksi terhadap beberapa orang AS.

Diantara orang AS yang dijatuhi sanksi oleh Iran karena pembicaraan nuklir yang terhenti, ada nama mantan Kepala Staf Angkatan Darat George Casey dan mantan pengacara Presiden Donald Trump, Rudy Giuliani.

Baca Juga: Eskalasi Konflik Rusia-Ukraina Dapat Picu Perang Nuklir, Guterres: Pedang Sedang Menggantung

Hampir semua orang yang disanksi adalah pejabat yang bertugas selama pemerintahan Trump, Iran geram dengan AS lantaran pembicaraan nuklir yang terhenti.

Kementerian Luar Negeri Iran menuduh orang Amerika yang terkena sanksi mendukung kelompok teroris dan aksi teroris terhadap Iran.

Sebelas bulan pembicaraan tidak langsung antara Iran dan Amerika Serikat di Wina untuk menyelamatkan kesepakatan 2015 telah terhenti.

Hal ini karena kedua belah pihak mengatakan keputusan politik diperlukan oleh Teheran dan Washington untuk menyelesaikan masalah yang tersisa.

Sanksi tersebut memungkinkan pihak berwenang Iran menyita aset apa pun yang dimiliki oleh individu-individu AS di Iran.

Baca Juga: Rusia Peringatkan Iran agar Tidak Tertipu Konspirasi AS, Benarkah Ukraina Negara Fiktif?

Jenderal Austin Scott Miller, mantan komandan pasukan AS di Afghanistan, mantan Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross menjadi sasaran sanksi baru Iran.

Beberapa mantan duta besar juga menjadi sasaran.

Dalam langkah serupa yang diumumkan pada Januari 2022, Iran memberlakukan sanksi terhadap 51 orang Amerika.

Banyak dari mereka dari militer AS yang telibat dalam pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani pada tahun 2020 dalam serangan pesawat tak berawak di Irak.

Tahun lalu, Iran juga memberlakukan sanksi terhadap Trump dan beberapa pejabat senior AS.

Itulah Iran yang menjatuhkan sanksi pada 24 orang AS lantaran pembicaraan kesepakatan nuklir 2015 terhenti.***

 

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x