Inggris Dapat Cabut Sanksi Rusia Asalkan Kremlin Mau Lakukan Ini, Crazy Rich Rusia Bisa Bernafas Lega?

- 27 Maret 2022, 21:05 WIB
Ilustrasi, Inggris Dapat Cabut Sanksi Rusia Asalkan Kremlin Mau Lakukan Ini, Crazy Rich Rusia Bisa Bernafas Lega?
Ilustrasi, Inggris Dapat Cabut Sanksi Rusia Asalkan Kremlin Mau Lakukan Ini, Crazy Rich Rusia Bisa Bernafas Lega? / Instagram @chelseafc /

SEMARANGKU - Sejak Rusia perang di Ukraina pada 24 Februari 2022, banyak negara Barat yang menjatuhkan sanksi kepada Kremlin, salah satunya Inggris.

Inggris telah memberikan rentetan sanksi kepada Kremlin atas perang Rusia di Ukraina yang belum selesai.

Namun, Inggris mengatakan bahwa sanksi terhadap Rusia bisa dicabut.

Perihal sanksi terhadap Rusia bisa dicabut dikonfirmasi oleh Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss pada Sabtu, 26 Maret 2022.

Baca Juga: PBB Kembali Isolasi Rusia atas Perang di Ukraina, Ciptakan Situasi Mengerikan, Begini Komentar Kremlin

Liz Truss mengatakan bahwa sanksi yang dikenakan pada individu dan perusahaan Rusia dapat dicabut jika Rusia menarik diri dari Ukraina.

Serta berkomitmen untuk mengakhiri perang.

Inggris dan negara-negara Barat lainnya menggunakan sanksi ekonomi untuk melumpuhkan ekonomi Rusia dan menghukum Presiden Vladimir Putin karena menyerang Ukraina.

Truss mengemukakan kemungkinan tindakan itu bisa berakhir jika Rusia mengubah arah.

“Apa yang kami ketahui adalah bahwa Rusia menandatangani beberapa perjanjian yang tidak mereka patuhi. Jadi perlu ada tindakan keras. Tentu saja, sanksi adalah tuas yang keras,” ujar Truss, dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Sanksi Tidak Pengaruhi Rusia, Kremlin Tetap Lanjutkan Perang di Ukraina, Kapan Pertempuran Selesai?

Truss lebih lanjut menuturkan bahwa penarikan sanksi itu seharusnya tidak hanya datang dengan gencatan senjata dan penarikan penuh, tetapi juga komitmen bahwa tidak akan ada agresi lebih lanjut.

Apakah Crazy Rich Rusia yang terkena sanksi bisa bernafas lega?

Tampaknya belum bisa, karena tidak ada tanda-tanda Rusia untuk menarik kembali pasukannya.

Pemerintah Inggris mengatakan bahwa sejauh ini telah memberlakukan sanksi pada bank dengan total aset 500 miliar pound ($ 658,65 miliar).

Serta oligarki dan anggota keluarga dengan kekayaan bersih lebih dari 150 miliar pound.

Truss juga menyebutkan bahwa krisis telah membawa Inggris dan Uni Eropa lebih dekat setelah hubungan menjadi sangat tegang setelah Brexit.

“Salah satu poin yang akan saya buat tentang krisis ini adalah kami telah bekerja sangat, sangat erat dengan Uni Eropa,” pungkasnya.

Inggris dan Uni Eropa bersatu dalam perjuangan.

“Tentu saja, ada beberapa area yang berbeda dengan UE. Tetapi pada dasarnya, kami semua adalah negara demokratis, kami semua percaya pada kebebasan dan hak rakyat untuk memilih pemerintahan mereka sendiri dan kami sangat bersatu dalam perjuangan,” terangnya. ***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x