Keteteran Hadapi Eksodus, Moldova Minta Dukungan AS atas Pengungsi Ukraina

- 7 Maret 2022, 07:46 WIB
Keteteran Hadapi Eksodus, Moldova Minta Dukungan AS atas Pengungsi Ukraina
Keteteran Hadapi Eksodus, Moldova Minta Dukungan AS atas Pengungsi Ukraina /Tangkap layar postingan akun Instagram @ukrainerefugees_

SEMARANGKU - Moldova meminta dukungan AS atas pengungsi Ukraina, keteteran menghadapi eksodus.

Perihal Moldova yang meminta dukungan AS atas banyaknya pengungsi Ukraina disampaikan oleh Perdana Menteri Moldova, Natalia Gavrilita.

Gavrilita telah meminta Amerika Serikat untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan ke negara itu, karena jumlah pengungsi yang datang dari Ukraina yang dilanda perang mencapai 120.000.

Baca Juga: Mengenal Sosok Shoigu dan Gerasimov, Duo Ahli Peracik Perang Vladimir Putin dalam Menginvasi Ukraina

Permintaan dukungan oleh Moldova kepada AS tampaknya adalah hal yang wajar mengingat bahwa ratusan ribu pengungsi Ukraina telah menyeberang ke Moldova, yang merupakan negara kecil.

Gavrilita mengutarakan permintaan tersebut pada Minggu, 6 Maret 2022 ketika bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken yang sedang berkunjung ke Moldova.

“Sampai pagi ini, kami memiliki lebih dari 230.000 orang yang telah melintasi perbatasan dari Ukraina, dan 120.000 tinggal di Moldova. 96.000 di antaranya adalah warga negara Ukraina. Untuk negara kecil seperti Moldova, secara proporsional, ini jumlah yang sangat besar,” ujar Gavrilita kepada Blinken, dikutip dari Al Jazeera.

Baca Juga: Berkaca pada Invasi Rusia, Swedia dan Finlandia Perkuat Kerjasama Keamanan, Bergabung dengan NATO?

Gavrilita lebih lanjut menuturkan bahwa arus masuk pengungsi yang b

egitu cepat membuat Moldova membutuhkan bantuan.

“Kami akan membutuhkan bantuan untuk menangani arus masuk ini, dan kami membutuhkan ini dengan cepat,” pungkasnya.

Sementara itu, Blinken mengatakan bahwa Moldova dapat mengandalkan AS secara keseluruhan untuk mendapatkan dukungan.

“Kami mengagumi kemurahan hati, keramahan, kesediaan untuk menjadi teman baik bagi orang-orang yang dalam kesusahan. Dan memang kami ingin melakukan segala yang kami bisa untuk membantu Anda mengatasi beban yang dibebankan ini,” ujar Blinken, dikutip dari Al Jazeera.

Rusia sudah memiliki pasukan di negara berpenduduk 2,6 juta yang ditempatkan di wilayah Transnistria yang disengketakan.

Meskipun Moldova tidak memiliki rencana untuk mencoba menjadi anggota NATO, bekas republik Soviet itu secara resmi mendaftar untuk bergabung dengan Uni Eropa seminggu setelah perang di Ukraina Meletus.

Di Polandia pada Sabtu, 5 Maret 2022, Blinken mengatakan bahwa Gedung Putih sedang mencari $ 2,75 miliar dana.

Hal ini untuk dukungan kemanusiaan terkait dengan perang, yang telah mendorong lebih dari 1,3 juta orang dari Ukraina.

Itulah Moldova yang meminta dukungan AS atas pengungsi Ukraina.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah