Konflik Rusia-Ukraina Masih Berlangsung, IAEA Soroti Keamanan Fasilitas Reaktor Nuklir di Zona Perang

- 3 Maret 2022, 17:05 WIB
Konflik Rusia-Ukraina Masih Berlangsung, IAEA Soroti Keamanan Fasilitas Reaktor Nuklir di Zona Perang
Konflik Rusia-Ukraina Masih Berlangsung, IAEA Soroti Keamanan Fasilitas Reaktor Nuklir di Zona Perang /Tangkapan layar Instagram/@infiniteposters//



SEMARANGKU - Konflik Rusia-Ukraina masih berlangsung, sebelumnya telah diadakan negosiasi di perbatasan Belarusia pada hari Senin kemarin.

IAEA memantau situasi keamanan di fasilitas reaktor nuklir saat ada invasi dan perang Rusia dan Ukraina.

Dampak operasi militer Rusia juga menimbulkan kecemasan di kalangan tenaga ahli IAEA terkait soal keamanan fasilitas reaktor nuklir di Ukraina.

Ukraina mengandalkan energi nuklir sebagai pembangkit listrik di negara itu, saat ini Rusia mengklaim telah mengambil kendali salah satu fasilitas nuklir.

Baca Juga: Amanat Konvensi Montreux, Rusia Batalkan Permintaan Pengiriman Empat Kapal Perangnya Melalui Jalur Laut Hitam

Kekhawatiran para pakar memang beralasan, insiden kebocoran radioaktif di Chernobyl, menjadi salah satu gambaran peristiwa yang memilukan saat itu.

Di era Soviet, Ukraina menjadi wilayah yang dijadikan basis pengembangan fasilitas nuklir terbesar, dan persenjataan militer tentara merah.

Sejak runtuhnya negara Uni Soviet tersebut melalui berbagai perjanjian dan komitmen bersama, Ukraina bersedia untuk menonaktifkan pengembangan nuklir untuk militer.

Sekarang, IAEA sedang bekerja untuk mencegah terulangnya insiden tahun 1986 itu. Beberapa lapisan sistem keamanan harus berhasil agar bencana seperti itu tidak terulang lagi.

Baca Juga: Dampak Memilukan Invasi Rusia, Mahasiswa India Tewas dalam Penembakan di Kota Kharkiv Ukraina

Dirjen IAEA Rafael Mariano Grossi menanggapi situasi yang terjadi di Ukraina belum pernah terjadi sebelumnya, dan ikut prihatin mengenai hal itu.

"Situasi di Ukraina belum pernah terjadi sebelumnya dan saya terus menjadi sangat prihatin." ungkap Dirjen IAEA Rafael Mariano Grossi.

Lebih lanjut Rafael Mariano Grossi juga menyerukan semuanya menahan diri dari semua tindakan yang dapat membahayakan keamanan nuklir serta bahan radioaktif lainnya.

"Saya menyerukan untuk menahan diri dari semua tindakan yang dapat membahayakan keamanan fasilitas nuklir dan bahan radioaktif lainnya." tuturnya.

Juga dampak konflik yang terus meluas apabila mendekati setiap fasilitas nuklir di Ukraina, dan beresiko berat yang harus kita tanggung nantinya.

"Tindakan semacam itu dari setiap fasilitas nuklir di Ukraina, dapat beresiko berat, memperparah penderitaan manusia dan kerusakan lingkungan." imbuhnya.

Terdapat 15 fasilitas reaktor nuklir di Ukraina, yang biasanya menghasilkan lebih dari setengah daya negara.

Hal itu memiliki kerentanan di zona perang. Dampak ledakan atau terputusnya jaringan listrik di Ukraina menimbulkan kewaspadaan tinggi saat ini.

Melansir dari TheVerge, IAEA tetap skeptis bahwa pihak militer Rusia dengan sengaja menargetkan fasilitas reaktor nuklir di Ukraina.

Ukraina menempati urutan ketiga di dunia dalam hal seberapa banyak sumber listriknya berasal dari energi nuklir.

Co-Director Program Kebijakan Nuklir, James Acton menyebut bahwa mustahil terjadi dalam situasi normal, tetapi dalam peperangan hal yang mustahil itu bisa terjadi.

"Semua hal yang terjadi pada saat yang sama sangat tidak mungkin dalam keadaan normal. Tetapi dalam perang, peristiwa yang sangat mustahil, mungkin bisa terjadi." ujar James Acton.

Pejabat militer Rusia mengatakan kepada IAEA bahwa mereka telah mengambil alih wilayah di sekitar reaktor nuklir terbesar Ukraina, terletak di Zaporizhzhia. Pembangkit listrik di wilayah tersebut menggunakan setidaknya enam reaktor.

Tetapi belum jelas apakah Rusia juga telah mengambil kendali atas operasi fasilitas tersebut. Sebaliknya, Inspektorat Energi Nuklir Ukraina melaporkan pihaknya masih berkomunikasi dengan semua fasilitas nuklir, dan pembangkit listrik beroperasi normal.

Dirjen IAEA Rafael Mariano Grossi pun menyimpulkan tindakan terbaik untuk memastikan keselamatan dan keamanan fasilitas nuklir Ukraina serta rakyatnya adalah mengakhiri konflik bersenjata ini sekarang.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x