Iran Dukung Upaya Akhiri Perang Ukraina dan Rusia, Sebut Dukungan Barat Hanyalah Fatamorgana Saja

- 2 Maret 2022, 10:15 WIB
Iran Dukung Upaya Akhiri Perang Ukraina dan Rusia, Sebut Dukungan Barat Hanyalah Fatamorgana Saja
Iran Dukung Upaya Akhiri Perang Ukraina dan Rusia, Sebut Dukungan Barat Hanyalah Fatamorgana Saja //Pixabay.com/Deutsch

SEMARANGKU - Iran mulai angkat bicara soal konflik antara Ukraina-Rusia meletus tidak jauh berbeda dengan yang terjadi di Afghanistan.

Menurut Iran baiknya dunia perlu belajar soal upaya dukungan Barat terkait konflik Ukraina dan Rusia. Presiden Volodymyr Zelenskyy pun mengatakan semuanya takut untuk membantu.

Krisis yang menyebabkan konfrontasi Rusia dan Ukraina ini, pemimpin tertinggi Iran pun menyikapi terutama pandangan negara Barat terhadap konflik tersebut.

Baca Juga: Angin Perubahan di Berlin, Jerman Akhirnya Setuju Pasok Senjata Mematikan ke Zona Konflik Ukraina-Rusia

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei menyebut Ukraina menjadi korban kebijakan AS yang bertujuan menciptakan krisis di seluruh dunia.

Khamenei mengutip pengaruh Washington sebagai akar penyebab konflik militer yang terjadi saat ini di Ukraina, pernah terjadi di Afghanistan kemarin.

Di antara tindakan eskalasi Rusia, menurut Khamenei yang menyebabkan konfrontasi militer ada dugaan kuat campur tangan AS dalam urusan internal negara eropa timur.

Dengan menciptakan revolusi baru untuk menggulingkan satu pemerintah, kemudian menempatkan yang tokoh lain untuk berkuasa.

Baca Juga: Pertempuran Berkecamuk di Seluruh Ukraina Saat Konvoi Militer Rusia Mendekati Kiev, Situasi Mencekam

Iran mendukung diakhirinya perang di Ukraina yang telah terjadi sejak hari Kamis 24 Februari, dan membuat ribuan warga sipil harus mengungsi keluar negeri itu.

Ayatollah Khamenei juga mengatakan peristiwa dramatis terbaru di Ukraina menjadi pelajaran penting bagi negara lain.

Salah satunya dapat ditarik dua kesimpulan, menurut Khamenei bahwa dukungan AS dan Uni Eropa terhadap negara lain hanyalah fatamorgana dan tidak nyata.

Pemimpin tertinggi Iran kemudian menyamakan apa yang terjadi di Ukraina hari ini, seperti yang dialami Afghanistan kemarin yang diduduki Taliban.

"Dukungan oleh pemerintah Barat untuk administrasi dan politisi yang telah dipasang oleh mereka adalah fatamorgana." ujar Ayatollah Khamenei.

Menurut pandangan Iran, bahwa posisi kedua negara itu seolah dibiarkan berjuang sendiri oleh pemerintah AS dan Uni Eropa.

Diketahui, Iran juga telah lama mendekam dari sanksi yang dijatuhkan oleh AS dan sekutunya, karena program pengayaan nuklirnya.

Sementara, Rusia kini juga menjadi sasaran serangkaian sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh AS, Uni Eropa, Kanada dan beberapa sekutu di Asia.

Langkah-langkah hukuman datang sebagai respon cepat terhadap Rusia meluncurkan serangan militer di Ukraina, menurut Presiden Vladimir Putin, bukanlah upaya untuk menduduki negara itu.

Presiden Rusia menyebut upaya demiliterisasi dan denazifikasi di Ukraina timur. Sebaliknya Ukraina justru menerjemahkan hal ini sebagai dalih untuk invasi tanpa alasan.

Reaksi Iran sebelumnya terhadap krisis Ukraina-Rusia sejalan dengan sikap pemimpin tertinggi Ayatollah Khamenei, mengidentifikasi peran NATO pimpinan AS tersebut.

Di sisi lain, Rusia memiliki peran utama dalam negosiasi pemulihan kesepakatan nuklir Iran di Wina pada 2015, ada indikasi pembicaraan sedang dalam tahap akhir.**

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Al Jazeera RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x