Konflik Ukraina-Rusia , Miliarder Jepang Hiroshi Mikitani Donasi 125 Miliar ke Ukraina

- 1 Maret 2022, 20:15 WIB
Konflik Ukraina-Rusia , Miliarder Jepang Hiroshi Mikitani Donasi 125 Miliar ke Ukraina
Konflik Ukraina-Rusia , Miliarder Jepang Hiroshi Mikitani Donasi 125 Miliar ke Ukraina /Tangkapan layar Twitter akun @hmikitani



SEMARANGKU - Krisis Ukraina-Rusia ini mengakibatkan perekonomian di negara itu tersendat. Seorang miliarder Jepang akan mendonasikan jumlah tersebut ke Ukraina.

Langkah Hiroshi Mikitani yang akrab disapa Mickey ini karena prihatin dengan kondisi di Ukraina, selain kehilangan pasokan makanan serta obat-obatan, bahkan timbul jatuhnya korban sipil.

Hiroshi Mikitani, seorang miliarder Jepang mendonasikan satu miliar yen atau 125 miliar rupiah kepada pemerintah Ukraina setelah invasi Rusia ke negara itu pada hari Kamis.

Terlihat di situs Rakuten telah membuka donasi kemanusiaan untuk Ukraina dibuka mulai 28 Februari hingga 31 Maret 2022 mendatang.

Baca Juga: FIFA Larang Bendera dan Lagu Kebangsaan Rusia pada Pertandingan Sepak Bola, Polandia Beri Kritik

Hingga berita ini turun perkiraan donasi Rakuten terus bertambah seiring waktu, juga menunjukkan respon internasional terhadap konflik Ukraina-Rusia.

Sedangkan Hiroshi Mikitani merupakan pendiri dan CEO Rakuten, Rakuten sendiri adalah sebuah perusahaan Jepang yang berkecimpung dalam perdagangan elektronik dan layanan online lainnya.

Hiroshi Mikitani mengumumkan bahwa dia mengirim surat kepada presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk memberi bantuan kemanusiaan senilai 125 miliar rupiah ke Ukraina.

"Berkonsultasi dengan keluarga saya, kami keluarga Mikitani telah memutuskan untuk menyumbangkan 1 miliar yen ke Ukraina." tulis Hiroshi Mikitani seperti dilansir dari Twitter pada 27 Februari 2022.

Baca Juga: FIFA dan UEFA Larang Rusia Partisipasi Semua Kompetisi, Liga Domestik Tetap Lanjut Kembali

Lebih lanjut, Hiroshi Mikitani juga berharap antara Rusia dan Ukraina dapat menyelesaikan persoalan ini secara damai secepatnya.

"Saya sangat berharap Rusia dan Ukraina dapat menyelesaikan masalah ini secara damai sesegera mungkin. Saya tetap memberikan dukungan kepada Ukraina dan rakyatnya." tambahnya.

Pekan lalu, Jepang bergabung dengan negara-negara Barat dalam menjatuhkan sanksi terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina.

Termasuk upaya Jepang dan negara-negara lain untuk memblokir sistem pembayaran swift pada beberapa bank Rusia.

Bahkan PM Jepang Fumio Kishida juga berencana akan membekukan aset individu dan larangan ekspor utama ke Rusia.

Ribuan warga sipil di Ukraina terpaksa meninggalkan rumah mereka sementara krisis ini juga menyebabkan pasar saham global tetap bergejolak.

Pada hari Kamis, Rusia meluncurkan invasi militer skala penuh ke Ukraina yang mengakibatkan ratusan korban sipil, di antaranya meninggal dunia.

Di sisi lain, antara delegasi Ukraina dan Rusia sedang melakukan pembicaraan gencatan senjata yang bertempat di perbatasan dekat Belarusia pada Senin 28 Februari 2022.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x