Tanggapan Warga Ukraina yang Tinggal di Rusia, Dukung Moskow Atau Kiev? Perang Tinggal Tunggu Waktu

- 13 Februari 2022, 20:36 WIB
Tanggapan Warga Ukraina yang Tinggal di Rusia, Dukung Moskow Atau Kiev? Perang Tinggal Tunggu Waktu
Tanggapan Warga Ukraina yang Tinggal di Rusia, Dukung Moskow Atau Kiev? Perang Tinggal Tunggu Waktu /The Sun/Reuters

SEMARANGKU - Di tengah gonjang-ganjing ancaman invasi Rusia ke Ukraina, begini tanggapan warga Ukraina yang tinggal di Rusia

Artikel ini berisi tanggapan warga Ukraina yang tinggal di Rusia soal invasi, dimana perang hanya tinggal menunggu waktu.

Pantau terus tanggapan warga Ukraina yang tinggal di Rusia soal invasi.

Jika Anda sedang mencari tanggapan warga Ukraina yang tinggal di Rusia soal invasi, simak ulasan di bawah ini.

Baca Juga: Krisis Rusia-Ukraina Semakin Tidak Jelas Setelah Pembicaraan Joe Biden - Vladimir Putin Tak Hasilkan Solusi

Meskipun ada kekhawatiran bahwa Presiden Vladimir Putin mungkin memerintahkan pasukannya untuk menginvasi Ukraina, Ukraina tetap menjadi diaspora terbesar di Rusia.

Pejabat di Kiev mengatakan bahwa sekitar tiga juta warga Ukraina yang tinggal di Rusia pada tahun 2018.

Termasuk pekerja migran yang mengirim remitansi ke negaranya dan banyak yang sangat pro-Rusia.

Di antara mereka adalah mantan penduduk dua negara bagian separatis yang didukung Rusia di Ukraina timur.

Ivan Alexeevich yang berasal dari Luhansk, telah tinggal di Kirov, sekitar 800 kilometer (500 mil) timur laut Moskow, selama empat tahun.

Baca Juga: Demonstrasi Massal Terjadi di Kiev, Cemas Soal Invasi Rusia, Situasi Ukraina Makin Mencekam

“Meskipun saya adalah warga negara Rusia sekarang, saya masih menganggap Ukraina sebagai tanah air saya. Saya lahir di sana, saya bersekolah dan mendapatkan pendidikan yang baik,” ujar Ivan, dikutip dari Al Jazeera.

Setelah Rusia mengambil alih Semenanjung Krimea setelah revolusi Maidan 2014, pemberontak di Ukraina timur mengadakan referendum tidak resmi.

Mereka tidak diakui oleh pemerintah pusat Ukraina, yang dipersalahkan oleh Ivan atas apa yang terjadi selanjutnya.

“Para bajingan ini datang ke Donbas dan menembaki orang tua, wanita, dan anak-anak yang tidak bersenjata. Sekarang keributan ini sudah berlangsung selama delapan tahun. Mereka (pasukan pro-Rusia) seharusnya mengambil Mariupol ketika mereka memiliki kesempatan,” tambahnya.

Mariupol adalah sebuah kota di wilayah Donetsk di pantai Laut Azov.

Kota ini adalah pusat sentimen pro-Rusia yang melihat pasukan pro-pemerintah mengalahkan beberapa kemajuan pemberontak pada 2014-2015.

Warga lainnya yang memberikan tanggapan soal ancaman invasi Rusia ke Ukraina adalah Lena.

Lena merupakan mantan penduduk kota Mariupol yang sekarang tinggal di St Petersburg.

“Suami saya sudah datang ke sini untuk bekerja, dan saya tiba dengan anak kami saat penembakan dimulai,” ujar Lena, dikutip dari Al Jazeera.

Lena meninggalkan Mariupol bersama saudara laki-lakinya pada tahun 2014 saat pertempuran berkecamuk.

“Saya punya nenek tua dan saya ingin mengunjunginya, tapi saya takut,” terangnya.

Setelah menyaksikan perang secara langsung, perasaan Lina terhadap otoritas Ukraina dapat dimengerti.

Ada beberapa warga Ukraina yang tinggal Rusia mengatakan bahwa mereka sangat mendukung Moskow, tetapi di masa lalu, para pejabat telah menindak mereka yang mengkritik Rusia.

Di sisi lain, banyak penutur bahasa Rusia atau etnis Rusia di Ukraina masih mendukung Kiev.

Menurut Lena, pihak yang harus disalahkan atas situasi saat ini adalah Amerika Serikat

Dimana lebih dari 100.000 tentara Rusia ditempatkan di perbatasan dalam ketegangan dengan pemerintah Ukraina dan Barat.

“Amerika 100 persen harus disalahkan, tentu saja, tidak perlu dipertanyakan lagi,” pungkasnya.

Itulah tanggapan warga Ukraina yang tinggal di Rusia, dukung Moskow atau Kiev?***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah