Hal ini memicu krisis diplomatik dan meningkatkan kekhawatiran AS dan Eropa bahwa Rusia mungkin bersiap untuk invasi yang akan segera terjadi ke tetangganya.
Baca Juga: Rusia - Ukraina Siap Perang Tinggal Tunggu Waktu, NATO Bantu Kirim Pasukan Militer ke Eropa Timur
Rusia telah membantah bahwa mereka berencana untuk menyerang Ukraina.
Namun, dengan keras menentang upaya Ukrainan untuk bergabung dengan NATO.
Moskow menginginkan jaminan keamanan bahwa aliansi yang dipimpin AS akan menghentikan ekspansinya ke bekas Republik Soviet tersebut.
Namun, Washington dan NATO telah menolak permintaan itu.
Pada Jumat, 28 Januari 2022, Jenderal Tinggi AS, Mark Milley memperingatkan bahwa invasi Rusia ke Ukraina akan menyebabkan korban massal.
Selain itu, akan menimbulkan penderitaan besar yang tidak perlu bagi warga sipil.
“Ini akan mengakibatkan jumlah korban yang signifikan. Dan Anda bisa membayangkan seperti apa di daerah perkotaan yang padat, di sepanjang jalan, dan lain-lain. Ini akan mengerikan. Ini akan mengerikan, dan itu tidak perlu,” ujar Milley, dikutip dari Al Jazeera.
Sekedar informasi, Rusia mencaplok Semenanjung Krimea Ukraina pada 2014 dan tak lama kemudian mendukung pemberontakan separatis di timur negara itu.