Network
SEMARANGKU - Krisis pekerja pertanian di Korea Selatan membuat banyak orang harus berpikir ulang.
Hal itu karena kekurangan pekerja pertanian telah menjadi hal yang kronis bagi para petani di Korea Selatan.
Hal itu juga diikuti dengan bertambahnya usia dan juga penurunan angka kelahiran yang semakin besar di Korea Selatan.
Petani bahkan kesulitan untuk menyelesaikan panen musiman.
Menghadapi situasi tenaga kerja yang memburuk, beberapa kotamadya setempat sekarang mencari robot atau Artificial Intelligence (AI) untuk menggantikan tenaga kerja manusia yang tidak ada.
Kantor Provinsi Chungcheongnam-do di Provinsi Cheongcheong Selatan baru-baru ini memperkenalkan "robot kooperatif" untuk pertanian dan perikanan.
Robot koperasi mengacu pada teknologi berbasis AI yang dirancang untuk mengurangi tenaga manusia di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan.
Baca Juga: Rejekinya Melimpah, 4 Weton Ini Rejekinya Diberkahi Khodam Ratu Kidul
Karena robot pertanian dan perikanan saat ini belum cukup canggih untuk melakukan berbagai tugas secara mandiri, pemerintah provinsi sedang mempertimbangkan penggunaan robot yang dioperasikan dengan bantuan manusia.
"Robot koperasi pertanian dan perikanan akan memberikan kontribusi yang menentukan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan petani," kata seorang pejabat biro industri masa depan kantor provinsi.
"Ukuran pasar robot global diperkirakan akan tumbuh menjadi 140 triliun ($ 1,17 miliar) pada tahun 2024 dari 65 triliun pada tahun 2018. Dalam arti, robot kolaboratif untuk agribisnis adalah teknologi yang berharga tidak hanya untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja di daerah pedesaan, tetapi juga untuk dibina sebagai industri yang sedang berkembang di kawasan ini," sambungnya dikutip dari Korea Times.
Ada berbagai robot koperasi untuk pertanian dan industri perikanan yang rencananya akan diperkenalkan oleh kantor provinsi.
Di kebun, misalnya, ketika petani memetik buah seperti apel, pir, dan persik, robot kooperatif dapat membantu para pekerja dengan membawa buah yang dipanen ke gudang dan kembali untuk mengulangi tugas.
Layanan Penelitian dan Penyuluhan Pertanian Jeollanam-do di Kabupaten Haenam, provinsi Jeolla Selatan memamerkan robot pertanian yang dapat secara otomatis mengumpulkan dan menganalisis informasi pertumbuhan buah dan sayuran di Pameran Pertanian Internasional.***
