Turuti Saran AS, Prancis dan Jerman Minta Warganya Tinggalkan Ethiopia yang Dilanda Perang

- 24 November 2021, 14:06 WIB
Ilustrasi/Prancis dan Jerman Minta Warganya Tinggalkan Ethiopia yang Dilanda Perang.
Ilustrasi/Prancis dan Jerman Minta Warganya Tinggalkan Ethiopia yang Dilanda Perang. /Pixabay/Mohamed_hassan/

SEMARANGKU - Tak hanya Prancis dan Jerman, Banyak warga negara mereka juga meninggalkan Ethiopia.

Perang di Ethiopia yang selama satu tahun ini berkembang semakin intensif.

Prancis menyarankan warganya untuk meninggalkan Ethiopia tanpa penundaan.

Tak hanya itu, Jerman juga meminta warganya untuk meninggalkan negara itu pada penerbangan komersial pertama yang tersedia.

Sementara itu, Amerika Serikat dan Inggris memberikan usulan saran untuk meninggalkan negara itu karena keamanan yang memburuk.

"Kami akan terus memantau situasi saat berkembang, mengingat keselamatan staf kami dan kebutuhan untuk terus berdiri dan memberikan dan untuk melanjutkan operasi dan mendukung semua orang yang membutuhkan bantuan kami," kata juru bicara Stephane Dujarric.

Baca Juga: Kalau Kamu Bermimpi Merpati, Itu Salah Satu Tanda Jodoh Sudah Dekat dengan Anda

Langkah itu dilakukan ketika pasukan Tigrayan mengklaim dalam beberapa pekan terakhir akan bergerak lebih dekat ke ibukota, Addis Ababa.

Sebagian besar Ethiopia utara berada di bawah pemadaman komunikasi dan akses bagi wartawan dibatasi, membuat klaim medan perang sulit untuk dikuatkan.

Baca Juga: Bahaya! Ini Tanda-tanda Wanita Sudah Diincar dan Dinikahi Makhluk Halus

Tetapi para pejabat di Addis Ababa bersikeras pada hari Selasa bahwa pasukan keamanan, termasuk kelompok pemuda, bekerja untuk memastikan perdamaian di negara itu.

"Ada banyak orang yang melarikan diri dari Addis Ababa, termasuk warga Prancis dan Turki," katanya seorang jurnalis independen di Addis Ababa.

Ethiopia Utara telah dilanda konflik sejak November 2020 ketika Abiy mengirim pasukan ke wilayah Tigray untuk menggulingkan Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) setelah berbulan-bulan ketegangan dengan partai, yang mendominasi politik nasional selama tiga dekade.***

Editor: Ajeng Putri Atika

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x