Arkeolog di Arab Saudi Mencoba Menggali Sisa Kerajaan yang Terlupakan dan Kota Kuno Dadan

- 3 November 2021, 05:30 WIB
Ilustrasi penelitian/Arkeolog di Arab Saudi Mencoba Menggali Sisa Kerajaan yang Terlupakan dan Kota Kuno Dadan
Ilustrasi penelitian/Arkeolog di Arab Saudi Mencoba Menggali Sisa Kerajaan yang Terlupakan dan Kota Kuno Dadan /Pexels.com/ Edward Jenner

SEMARANGKU - Para arkeolog di Arab Saudi mencoba menggali kerajaan yang terlupakan.

Para arkeolog di Arab Saudi mencoba menggali sisa-sisa kota kuno Dadan dan Lihyan di Al-Ula.

Di padang pasir yang gersang dan pegunungan Al-Ula di barat laut Arab Saudi, para arkeolog bekerja untuk menggali sisa-sisa kerajaan kuno tersebut.

Sementara itu, Al-Ula, tujuan wisata unggulan sejak dibuka pada 2019, dikenal terutama karena makam megah Madain Saleh.

Al-Ula adalah sebuah kota berusia 2.000 tahun yang diukir di bebatuan oleh orang-orang Nabatean, orang-orang Arab pra-Islam yang juga membangun Petra di negara tetangga Yordania.

Baca Juga: Pedang Kuno Berusia 900 Tahun dari Tentara Berbentuk Salib Ditemukan di Dasar Laut Israel

Sebuah tim arkeolog Prancis dan Saudi sekarang fokus pada penggalian lima situs terdekat yang terkait dengan peradaban Dadanite dan Lihyanite.

"Ini adalah proyek yang benar-benar mencoba untuk membuka misteri peradaban [ini]," kata Abdulrahman al-Sohaibani, yang ikut mengarahkan misi arkeologi Dadan.

Dadan disebutkan dalam Perjanjian Lama dan kerajaan Lihyanite adalah salah satu yang terbesar pada masanya.

Baca Juga: Akhirnya! Arab Saudi Berikan Lampu Hijau untuk Jemaah Umroh Indonesia

Dadan membentang dari Madinah di selatan ke Aqaba di utara di Yordania modern.

"Kami hanya ingin memiliki gambaran komprehensif tentang kronologi situs, tata letak situs, budaya materialnya, ekonominya," tambah Rohmer.

Dalam dorongan Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk mengubah ekonomi dan masyarakat Arab Saudi, Al-Ula telah menjadi terkenal.

Pengembangan Al-Ula adalah bagian dari langkah untuk melestarikan situs warisan pra-Islam untuk menarik wisatawan non-Muslim dan memperkuat identitas nasional.***

Editor: Ajeng Putri Atika

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah