TikTok Bantah Tuduhan Senator Amerika Serikat Terkait Pemberian Informasi Rahasia Terhadap Pemerintah China

- 27 Oktober 2021, 11:26 WIB
TikTok Bantah Tuduhan Senator Amerika Serikat Terkait Pemberian Informasi Rahasia Terhadap Pemerintah China
TikTok Bantah Tuduhan Senator Amerika Serikat Terkait Pemberian Informasi Rahasia Terhadap Pemerintah China /Pixabay/antonbe/

SEMARANGKU - Seorang pejabat eksekutif TikTok membantah tuduhan senator Amerika Serikat terkait memberikan informasi kepada pemerintah China dan sebaliknya telah berusaha untuk melindungi data Amerika Serikat.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh pejabat eksekutif TikTok ketika menghadapi situasi sulit selama investigasi pertama di sidang kongres Amerika Serikat, pada Selasa 26 Oktober 2021.

Senator Amerika Serikat di persidangan juga menyuarakan pendapat bahwa TikTok, YouTube, dan Snapchat memiliki algoritme yang dapat berbahaya bagi kaum muda.

Baca Juga: Pengumuman Pemenang Lomba HUT KKP Kategori TikTok Ke 22, Ini Pemenangnya!

Michael Beckerman, kepala kebijakan publik TikTok untuk Amerika Serikat, menjadi eksekutif pertama perusahaan yang muncul di hadapan kongres, bersaksi di depan sub-komite dari Komite Perdagangan Senat.

Partai Republik secara khusus menekan Micahel Beckerman pada kekhawatiran tentang pengelolaan data TikTok terhadap pengguna aplikasi.

Senator Marsha Blackburn, anggota panel dari Partai Republik, mengatakan bahwa dia prihatin dengan pengumpulan data TikTok, termasuk audio dan lokasi pengguna, dan potensi pemerintah China untuk mendapatkan akses ke informasi tersebut.

Baca Juga: Siapa Lele PUBG Terduga Video 13 Dektik yang Hebohkan TikTok dan Twitter Hari Ini, Ini Selengkapnya

Marsha Blackburn menanyai Michael Beckerman tentang apakah TikTok dapat menolak memberikan data kepada pemerintah China jika materi informasi diminta.

"Kami tidak berbagi informasi dengan pemerintah China," jawab Micahel Beckerman.

Pada saat interogasi oleh Senator Republik Ted Cruz, Micahel Beckerman mengatakan bahwa TikTok tidak memiliki afiliasi dengan kantor ByteDance Technology di China, yang mana pemerintah China mengambil saham sekaligus kursi dewan eksekutif pada tahun ini.

Micahel Beckerman juga bersaksi bahwa data pengguna TikTok Amerika Serikat disimpan di Amerika Serikat, dengan cadangan di Singapura.

"Kami memiliki tim keamanan Amerika Serikat yang terkenal di dunia dalam menangani akses data," kata Micahel Beckerman.

Senator Republik John Thune mengatakan bahwa TikTok mungkin lebih didorong oleh algoritme konten daripada Facebook, karena aplikasi ini terkenal dengan cepat mempelajari apa yang menurut pengguna menarik dan menawarkan pengguna jenis video tersebut.

Michael Beckerman mengatakan bahwa TikTok akan bersedia memberikan kebijakan moderasi algoritme aplikasi agar senator Amerika Serikat dapat meninjaunya dengan para ahli independen.

Selain TikTok, pejabat eksekutif dari YouTube dan Snapchat juga bersaksi dalam siding kongres Amerika Serikat.

Saat pertunjukan bipartisan, para senator dari kedua partai, termasuk ketua panel Demokrat Richard Blumenthal, menuduh ketiga perusahaan tersebut mengekspos kalangan remaja pada bullying dan terkadang mengarahkan mereka ke informasi yang mendorong perilaku berbahaya seperti permainan seksual atau anoreksia.

Para pejabat eksekutif hanya menjawab bahwa perusahaan mereka telah berusaha untuk menciptakan pengalaman yang menyenangkan dan mengecualikan konten yang berbahaya atau tidak menyenangkan terhadap para pengguna.

Sebelumnya mantan Presiden Partai Republik Donald Trump telah berusaha untuk melarang TikTok dari toko aplikasi Amerika Serikat.

Donald Trump juga mengatakan bahwa TikTok mengumpulkan data dari pengguna Amerika Serikat yang dapat diperoleh pemerintah China, dan menimbulkan ancaman keamanan bagi warga negara Amerika Serikat.

Presiden Demokrat Joe Biden kemudian mencabut rencana Donald Trump terkait larangan TikTok, tetapi mencari tinjauan yang lebih luas dari berbagai aplikasi yang dikendalikan oleh perusahaan asing.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah