Dukung Palestina, Penulis Asal Irlandia Sally Rooney Tolak Novelnya Diterjemahkan ke Bahasa Ibrani

- 13 Oktober 2021, 11:00 WIB
Dukung Palestina, Penulis Asal Irlandia Sally Rooney Tolak Novelnya Diterjemahkan ke Bahasa Ibrani
Dukung Palestina, Penulis Asal Irlandia Sally Rooney Tolak Novelnya Diterjemahkan ke Bahasa Ibrani /Instagram / @sallyrooneyofficial

SEMARANGKU - Penulis asal Irlandia yaitu Sally Rooney, telah menolak tawaran oleh perusahaan penerbitan Israel untuk menerjemahkan novel terbarunya ke dalam bahasa Ibrani karena sikapnya terhadap konflik Israel - Palestina.

Sally Rooney membuat pernyataan tersebut pada Selasa 12 Oktober 2021.

Sally Rooney memutuskan menolak tawaran Modan untuk menerjemahkan novelnya yaitu ‘Beautiful World, Where Are You’, diambil untuk mendukung gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) yang dipimpin Palestina.

Baca Juga: Israel Ratakan Kuburan Muslim Kuno di Yerusalem Timur Palestina dengan Buldoser

Sebagai informasi, gerakan BDS menyerukan boikot budaya, ekonomi dan akademik penuh terhadap Israel karena penindasan ilegalnya terhadap hak-hak Palestina.

"Untuk saat ini, saya telah memilih untuk tidak menjual hak terjemahan ini ke penerbit yang berbasis di Israel," kata Sally Rooney.

“Saya mengerti bahwa tidak semua orang akan setuju dengan keputusan saya, tetapi saya hanya merasa tidak tepat dalam situasi saat ini untuk menerima kontrak baru dengan perusahaan Israel yang tidak secara terbuka menjauhkan diri dari apartheid dan mendukung PBB terkait hak-hak rakyat Palestina yang ditetapkan,” tambah Sally Rooney.

Baca Juga: Pengadilan Israel Berikan Dukungan kepada orang Yahudi yang Diam-diam Berdoa, Palestina Tentang Keras

Sally Rooney mengutip laporan tahun 2021 oleh Human Rights Watch dan kelompok hak asasi manusia terkemuka Israel yaitu B'Tselem, yang mengekspos sistem dominasi rasial Israel dan segregasi terhadap Palestina, sebagai faktor pendorong dalam keputusannya.

Setelah beberapa reaksi pengguna media sosial yang marah atas laporan media awal tentang keputusannya, Sally Rooney kemudian mengklarifikasi bahwa dia tidak menentang novelnya diterjemahkan ke dalam bahasa Ibrani.

“Hak terjemahan bahasa Ibrani untuk novel baru saya masih tersedia, dan jika saya dapat menemukan cara untuk menjual hak ini yang sesuai dengan pedoman boikot institusional gerakan BDS, saya akan sangat senang dan bangga melakukannya,” kata Sally Rooney.

Sally Rooney mengatakan bahwa dia sangat bangga terhadap dua novel sebelumnya yang sangat sukses yaitu ‘Normal People’ dan ‘Conversations with Friends’, yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Ibrani.

Sementara itu, juru kampanye BDS Palestina telah menyambut baik keputusan Sally Rooney.

“Seharusnya tidak ada bisnis seperti biasa dengan negara dan institusi apartheid yang terlibat di dalamnya,” kata Palestinian Campaign for the Academic & Cultural Boycott of Israel (PACBI) dalam sebuah postingan di Twitter.

Hil Aked yang merupakan seorang peneliti dan aktivis independen, mengatakan langkah Sally Rooney adalah sebuah tindakan solidaritas yang berprinsip.

“Dia bergabung dengan daftar tokoh budaya yang terus berkembang menunjukkan dukungan praktis untuk kebebasan, keadilan, dan kesetaraan Palestina,” kata Hil Aked kepada Al Jazeera.

“Meskipun pemerintah Israel dan banyak pemerintah lainnya berusaha untuk menekan gerakan BDS, gerakan itu terus berkembang,” tambah Hil Aked.

Akan tetapi, seorang pejabat senior Israel menolak keputusan penulis Sally Rooney sebagai anti-Semitisme dalam kedok baru.

“Boikot budaya Israel adalah sertifikat perilaku buruk untuknya dan orang lain yang berperilaku seperti dia,” tulis portingan Twitter Menteri Diaspora Israel Nachman Shai.

Sementara itu, Israel telah lama mengecam gerakan BDS sebagai anti-Yahudi dan menolak perbandingan antara perlakuannya terhadap Palestina dan apartheid sebagai tidak akurat.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x