Kim Jong Un Beberkan Korsel Ancam Perdamaian dengan Tumpukan Senjata dan Tidak Akan Damai karena AS

- 12 Oktober 2021, 15:45 WIB
Kim Jong Un Beberkan Korsel Ancam Perdamaian dengan Tumpukan Senjata
Kim Jong Un Beberkan Korsel Ancam Perdamaian dengan Tumpukan Senjata /KCNA via REUTERS

SEMARANGKU - Kim Jong Un mengatakan bahwa Korea Selatan atau Korsel mengancam perdamaian.

Selain itu, Kim Jong Un mengatakan bahwa pengembangan senjata negaranya diperlukan guna hadapi kebijakan bermusuhan dari AS dan Korsel.

Sementara itu, Kim Jong Un hanya meningkatkan militernya untuk membela diri dan tidak memulai adanya perang.

"Amerika Serikat telah sering mengisyaratkan bahwa itu tidak memusuhi negara kita, tetapi belum ada dasar perilaku untuk percaya bahwa itu tidak," kata Kim.

Baca Juga: Kim Jong Un Desak Pejabatnya Untuk Fokus Pada Peningkatan Kehidupan Warga Korea Utara di Tengah Ekonomi Suram

"Untuk keturunan kita, kita harus kuat. Pertama-tama kita harus kuat. Ancaman militer yang dihadapi negara kita berbeda dari apa yang kita lihat 10, lima atau tiga tahun lalu," katanya.

Kim Jong Un mengatakan bahwa ketegangan di semenjung Korea tidak akan mudah selesai karena ada AS.

Kim membuat pernyataan berdiri di depan berbagai senjata, termasuk rudal balistik antarbenua Hwasong-16 (ICBM).

Hwasong-16 adalah ICBM terbesar Korea Utara dan diresmikan pada parade militer pada Oktober 2020, tetapi belum diuji coba.

Baca Juga: Sebut Lesti Kejora Berwajah Boros, Kini Lina Mukherjee Ngaku Mirip Kim Kardashian

"Kami tidak membahas perang dengan siapa pun, melainkan untuk mencegah perang itu sendiri dan untuk benar-benar meningkatkan pencegahan perang untuk perlindungan kedaulatan nasional," tambahnya.

Kedua Korea telah berada dalam perlombaan senjata yang dipercepat, dengan kedua belah pihak menguji rudal balistik jarak pendek yang semakin canggih dan perangkat keras lainnya.

Sementara itu, Korea Selatan baru-baru ini menguji coba rudal balistik pertama yang diluncurkan kapal selam.

Korsel juga membeli pesawat tempur siluman F-35 buatan Amerika.

Disisi lain, Amerika Serikat mengatakan bersedia mengadakan pembicaraan diplomatik kapan saja dengan Korea Utara, Pyongyang mengatakan tidak tertarik selama Washington mempertahankan kebijakan seperti sanksi dan kegiatan militer di Korea Selatan.

"Pernyataan Amerika Serikat bahwa mereka tidak memiliki perasaan bermusuhan terhadap Korea Utara sulit dipercaya dalam menghadapi "penilaian dan tindakan salah" yang berkelanjutan," kata Kim Jong Un.***

Editor: Ajeng Putri Atika

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah