Seorang Pria Berumur 100 Tahun Dituduh sebagai Pembunuh pada Masa Nazi

- 10 Oktober 2021, 14:00 WIB
Seorang Pria Berumur 100 Tahun Dituduh sebagai Pembunuh pada Masa Nazi
Seorang Pria Berumur 100 Tahun Dituduh sebagai Pembunuh pada Masa Nazi /Photo by Eelco Böhtlingk on Unsplash

SEMARANGKU - Seorang pria bernama Josef Schuetz di dakwa atas 3.000 tuduhan pembunuhan zaman Nazi.

Seorang pria berusia 100 tahun yang diadili atas dugaan perannya sebagai penjaga SS Nazi di sebuah kamp konsentrasi selama Perang Dunia II.

Meskipun begitu, dirinya mengatakan bahwa dia tidak bersalah atas pembunuhan di kamp Nazi.

Dirinya juga diduga bekerja di kamp antara tahun 1942 dan 1945.

Pria berumur 100 tahun itu juga terdaftar sebagai anggota dari sayap paramiliter Partai Nazi.

Baca Juga: 4 Kisah Terkenal Holocaust Nazi, Salah Satunya Kebaikan Sultan Mohammed V Selamatkan Orang Yahudi

Pada hari Jumat, selama hari kedua persidangannya di hadapan pengadilan negara bagian Neuruppin, Schuetz membantah tuduhan yang dilontarkan terhadapnya.

Dirinya bersikeras bahwa dia tidak tahu apa-apa tentang apa yang terjadi di kamp Sachsenhausen.

"Saya tidak bersalah," katanya.

"Kepada Schuetz, saya ingin mengatakan – saya dapat mengerti bahwa Anda didorong oleh ketakutan Nazi untuk tidak meninggalkan pekerjaan Anda, tetapi bagaimana Anda tidur dengan damai begitu lama? Apakah Anda tidak berpikir tentang hal itu? Tidak pernah merasa bersalah?" kata penggugat Christoffel Heijer berumur 84 tahun.

Lebih dari 200.000 orang ditahan di Sachsenhausen antara tahun 1936 dan 1945.

Baca Juga: Kisah Nyata Tentang Irma Grese Penjaga Kamp Nazi yang Brutal, Tersenyum Saat Dihukum Gantung

Puluhan ribu narapidana meninggal karena kelaparan, penyakit, kelelahan akibat kerja paksa dan penyebab lainnya.

Tak hanya itu, mereka juga meninggal melalui eksperimen medis dan operasi pemusnahan SS yang sistematis termasuk penembakan, gantungan dan gas.

Jumlah pasti dari mereka yang tewas bervariasi, dengan perkiraan atas sekitar 100.000.

"Terdakwa dengan sadar dan rela membantu dan bersekongkol dengan ini setidaknya dengan hati-hati melakukan tugas penjaga, yang terintegrasi dengan mulus ke dalam sistem pembunuhan," kata jaksa Cyrill Klement kepada pengadilan.

Dua saksi dari Prancis dan Belanda juga berbicara di pengadilan pada hari Jumat, mengatakan kepada sidang bahwa ayah mereka telah terbunuh di Sachsenhausen karena telah menjadi bagian dari perlawanan terhadap Nazi.

Pihak berwenang menganggap Schuetz cukup fit untuk diadili meskipun usianya sudah lanjut, meskipun jumlah jam per hari pengadilan dalam sesi akan terbatas.***

Editor: Ajeng Putri Atika

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah