China Peringatkan AS Kapal Perang Akan Muncul di Dekat Hawaii: Hari Itu Akan Segera Datang

- 13 September 2021, 17:30 WIB
 China peringatkan AS kapal perang akan muncul di dekat Hawaii setelah mengetahui kapal induk USS Carl Vinson Carrier Strike Group berlayar di wilayah Laut Natuna Utara yang disengketakan/dok. U.S Indo-Pacific Command
China peringatkan AS kapal perang akan muncul di dekat Hawaii setelah mengetahui kapal induk USS Carl Vinson Carrier Strike Group berlayar di wilayah Laut Natuna Utara yang disengketakan/dok. U.S Indo-Pacific Command /

 

SEMARANGKU – China memberi peringatan kepada AS dengan kapal perang yang akan muncul di dekat Hawaii.

Media pemerintah China telah mengecam kehadiran kapal-kapal AS yang meningkat di wilayah Laut Natuna Utara yang disengketakan.

AS telah mengerahkan kapal induk USS Carl Vinson Carrier Strike Group (VINCSG) ke Laut Natuna Utara untuk pertama kalinya pada tahun 2021 ini yang memicu kemarahan China.

 Baca Juga: China Bakal Kirimkan Kapal Perang ke Dekat Pangkalan AS dan Sekutu: Mereka Akan Menelan Obatnya Sendiri

Baca Juga: Muncul Kekhawatiran Tentang Militer China, Jepang dan Vietnam Pilih Tingkatkan Kerjasama dalam Hal Ini

Kapal induk AS bertenaga nuklir itu mengangkut pesawat siluman F-35 melakukan operasi keamanan maritim menyusul aktivitas intens China di kawasan tersebut.

Menanggapi kehadiran kapal induk AS itu, media pemerintah China Global Times mengungkapkan kemarahannya.

“Semoga ketika kapal perang China melewati Laut Karibia atau muncul di dekat Hawaii dan Guam suatu hari nanti, AS akan menjunjung standar kebebasan navigasi yang sama,” tweet Hu Xijin, pemimpin Global Times, dikutip dari Express 13 September 2021.

“Hari itu akan segera datang,” kata Xijin.

Angkatan Laut AS kemudian menanggapi komentar Xijin dengan menyatakan bahwa mereka menegakkan standar kebebasan navigasi lebih lama dari Angkatan Laut PLA China.

Komandan USS VINCSG, Laksamana Muda Dan Martin mengatakan semua negara bebas berlayar di perairan internasional Laut Natuna Utara.

“Kebebasan semua negara untuk bernavigasi di perairan internasional adalah penting dan terutama vital di Laut Natuna Utara dimana hampir sepertiga dari perdagangan maritim global transit tiap tahun,” tegasnya.

“Saat kami melintasi Pasifik dari San Diego ke Laut Natuna Utara, kami memiliki hak istimewa dan kesenangan untuk bekerja bersama sekutu, mitra, dan rekan tim layanan gabungan kami dalam pelatihan, latihan, keterlibatan, dan operasi,” lanjutnya.

Laksamana Muda Martin menegaskan semua itu dengan tujuan bersama untuk menjamin perdamaian dan stabilitas di seluruh kawasan.

“Itu adalah kepentingan kami semua bahwa komunitas internasional memainkan peran aktif dalam melestarikan tatanan internasional berbasis aturan,” ujarnya.

Laut Natuna Utara adalah perairan internasional yang diklaim awal oleh China kemudian ditentang Taiwan, Malaysia, Vietnam, dan Filipina.

Beberapa bulan terakhir, China telah membangun sebuah pangkalan militer di pulau buatannya di sekitar Mischief Reef.

Meskipun tidak memiliki klaim atas bagian manapun, AS telah meningkatkan kehadiran militernya untuk melawan dominasi China di wilayah tersebut.

Pekan lalu kapal perusak AS USS Benfold berlayar 12 mil dari Mischief Reef yang diklaim China sebagai wilayahnya sendiri.

Angkatan Laut PLA China mengatakan tindakan AS itu melanggar kedaulatannya dan merusak stabilitas kawasan.

“Kami mendesak AS untuk segera menghentikan tindakan provokatif seperti itu,” katanya.

Namun, Angkatan Laut AS menegaskan kapal perusak itu memiliki hak navigasi dan kebebasan di wilayah yang sah berdasarkan hukum internasional.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x