Tingkat Kematian Hingga 75 Persen, India Kini Dihantui Virus Nipah Penyebab Bocah 12 Tahun Meninggal

- 8 September 2021, 19:30 WIB
 India dihantui atas kemunculan virus Nipah yang menyebabkan seorang bocah laki-laki berusia 12 tahun meninggal di rumah sakit negara bagian selatan Kerala/REUTERS/ Krishna N. Das
India dihantui atas kemunculan virus Nipah yang menyebabkan seorang bocah laki-laki berusia 12 tahun meninggal di rumah sakit negara bagian selatan Kerala/REUTERS/ Krishna N. Das /

 

 

SEMARANGKU – Beberapa negara bagian India siaga merah setelah seorang bocah laki-laki berusia 12 tahun meninggal karena virus Nipah.

Para ahli telah melacak dan mengisolasi ratusan orang terkait adanya kontak dengan bocah yang meninggal di rumah sakit di negara bagian selatan Kerala, India pada hari Minggu.

Menurut media lokal Kerala, virus Nipah ini diperkirakan memiliki tingkat kematian antara 40 hingga 75 persen.

 Baca Juga: Para Ahli di India Desak Pemerintah Buka Sekolah Tatap Muka dan Beri Prediksi Bencana yang Akan Terjadi

Pemerintah Kerala telah meningkatkan upaya untuk menghentikan potensi penyebaran virus Nipah yang mematikan ini.

Pada hari Selasa, seorang pejabat Kementerian Kesehatan Kerala mengatakan bahwa sampel dari delapan orang yang melakukan kontak utama dengan bocah itu beruntungnya negatif.

“Bahwa delapan kontak langsung yang diuji negatif ini sangat melegakan,” kata Veena George, dikutip dari Express 7 September 2021.

Selain Kerala, negara bagian Malappurna dan Kannur sekarang dalam siaga tinggi atas temuan virus Nipah.

 Baca Juga: China Dituding Ingin Ambil Alih Pangkalan Angkatan Udara di India dengan Memanfaatkan Pakistan

Negara bagian Tamil Nadu juga dilaporkan meningkatkan kewaspadaan untuk menyaring orang yang memiliki gejala mirip Nipah.

George mengatakan pada hari Selasa akan menguji lebih banyak sampel dengan harapan untuk menghentikan penyebaran virus Nipah.

Sebanyak 48 orang telah dites negatif, namun mereka masih terus dipantau di rumah sakit.

Para pejabat di Kerala akan melakukan pengawasan dari pintu ke pintu untuk mengidentifikasi lebih banyak kasus.

Pemerintah pusat India telah mengerahkan tim ahli untuk membantu pejabat melacak kontak.

Sebelumnya pada tahun 2018, virus Nipah menyebabkan sedikitnya 12 orang meninggal di negara bagian India, Kerala.

Namun, kali ini munculnya virus Nipah di Kerala diperparah dengan banyaknya kasus yang terinfeksi Covid-19, hampir 20.000 pada hari Senin.

Nipah pertama kali diidentifikasi pada tahun 1990-an, virus yang disebarkan oleh kelelawar, babi, dan melalui kontak manusia ke manusia.

Penyakit ini sering dibawa oleh kelelawar buah dari famili Pteropodidae, khususnya spesies dari genus Pteropus yang merupakan inang alami virus Nipah.

Gejala pada manusia yang diakibatkan virus Nipah ini berupa demam, nyeri otot, muntah, sakit tenggorokan, dan sakit kepala dengan diikuti pusing, kantuk, kesadaran yang berubah-ubah.

Belum ada vaksin yang ditemukan untuk mengobati virus Nipah tersebut, tapi satu-satunya pengobatan adalah perawatan intensif kepada pasien.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x