SEMARANGKU – Terjadi kasus pembunuhan terhadap seorang gadis berusia sembilan tahun di India.
Empat orang tersangka termasuk seorang tokoh agama setempat telah memerkosa beramai-ramai dan membunuh gadis tersebut.
Kasus pembunuhan dan pemerkosan tersebut kemudian telah memicu protes selama berhari-hari di ibu kota India, New Delhi.
Baca Juga: Setelah Festival Panen, Lonjakan Covid-19 di india Menjadi Tinggi Lagi
Gadis berusia sembilan tahun itu diduga diserang oleh tokoh agama setempat berusia 53 tahun dengan tiga pekerjanya.
Aksi kotor keempat tersangka tersebut dilaksanakan pada 1 Agustus setelah ia pergi ke crematorium untuk meminta air.
Keempat tersangka kemudian telah ditahan sejaka mereka ditangkap pada awal Agustus dan bersiap untuk menghadapi hukuman mati.
Ibu dari korban mengatakan pada kepolisian bahwa orang-orang telah memanggilnya ke crematorium dan mengatakan putrinya telah tersengat listrik.
Baca Juga: India Bikin Vaksin Covid-19 Berbasis DNA Manusia, Digadang-gadang Mampu Lawan Mutasi Virus
Mereka mengatakan jika ia melaporkan kejadian tersebut ke polisi, dokter yang melakukan otopsi akan mengambil organ anaknya dan menjualnya.
Tubuh putrinya kemudian dikremasi sebelum beberapa penduduk setempat akhirnya turun tangan dan menarik sisa jasad yang hangus dari tumpukan kayu.
Dikutip Semarangku melalui Al Jazeera, diketahui bahwa empat tersangka telah didakwa dengan menggunakan bukti ilmiah serta hal teknis lainnya.
Selain itu, polisi Delhi juga menggunakan pernyataan dari saksi setelah mendakwa keempat tersangka.
Dakwaan kepada keempat tersangka dibuat dalam waktu 30 hari dari dugaan pembunuhan dan pemerkosaan gadis sembilan tahun tersebut.
Hal ini mencerminkan bahwa tidak adanya toleransi terhadap kejahatan yang menyerang perempuan serta anak perempuan di India.
Sementara itu, India dianggap merupakan salah satu tempat yang paling berbahaya di dunia untuk perempuan.
Data Kementerian Dalam Negeri tahun lalu menyebutkan seorang wanita diperkosa setiap 15 menit di India.
Data tersebut belum mencakup seluruh kejadian pemerkosaan maupun serangan yang ditujukan pada perempuan, karena diyakini bahwa sejumlah kasus tidak dilaporkan. ***