Network
SEMARANGKU - Amerika Serikat membunuh anggota ISIS-K.
Amerika Serikat Sendiri membunuh perencana ISIS-K dengan serangan udara tak berawak.
Selain itu kedutaan besar AS di Kabul Afghanistan mendesak orang Amerika untuk meninggalkan bandara.
Kekacauan telah menyelimuti Kabul semenjak Taliban berkuasa.
Para penjabat mengatakan kelompok teror ISIS-K melakukan apa yang disebut sebagai serangan kompleks.
Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 13 anggota dan melukai 20 orang.
Mayor Jenderal William Taylor mengkonfirmasi bahwa dua "target ISIS profil tinggi tewas" dalam serangan "operasi kontraterorisme over-the-horizon".
Yang lain terluka dan tidak ada korban sipil yang diketahui, katanya. Nama-nama target ISIS tidak akan dirilis.
"Tanpa menentukan rencana masa depan, saya akan mengatakan bahwa kami akan terus memiliki kemampuan untuk membela diri dan memanfaatkan kemampuan over-the-horizon untuk melakukan operasi kontraterorisme sesuai kebutuhan," kata Taylor.
Baca Juga: Janjikan Kebebasan Media, Taliban Malah Ingkar dan Serang Wartawan Afghanistan
"Karena ancaman keamanan di bandara Kabul, kami terus menyarankan warga AS untuk menghindari bepergian ke bandara dan menghindari gerbang bandara," kata kedutaan.
"Warga AS yang berada di gerbang Abbey, gerbang Timur, gerbang Utara atau gerbang Kementerian Dalam Negeri baru sekarang harus segera pergi." sambungnya.
Sementara itu, gerbang Abbey adalah lokasi serangan mematikan ISIS-K.
AS telah melakukan "operasi kontraterorisme di cakrawala" terhadap perencana ISIS-K dengan serangan tak berawak di Afghanistan, menurut Komando Pusat AS.***
