Amerika Serikat hingga Inggris Peringatkan Ancaman Teroris di Bandara Kabul Afghanistan

- 27 Agustus 2021, 11:00 WIB
Amerika Serikat hingga Inggris Peringatkan Ancaman Teror di Bandara Kabul Afghanistan
Amerika Serikat hingga Inggris Peringatkan Ancaman Teror di Bandara Kabul Afghanistan /REUTERS/Leah Millis.

SEMARANGKU - Amerika Serikat, Inggris dan Australia mengatakan kepada banyak orang untuk meninggalkan daerah di tengah ancaman tinggi serangan teror di Afghanistan.

Amerika Serikat dan Inggris juga mendesak warga untuk segera menjauh dari bandara Kabul, Afghanistan.

Peringatan dari Amerika hingga Inggris datang ketika pasukan Barat bergegas untuk mengevakuasi sebanyak mungkin warga negara mereka dan warga Afghanistan.

Baca Juga: Taliban Tegaskan Tidak Menyetujui Perpanjangan Waktu untuk Evakuasi Warga Afghanistan

Kedutaan Besar AS di Kabul mengeluarkan peringatan yang menyarankan warga AS untuk menghindari bepergian ke bandara.

Selain itu, Amerika Serikat juga memperingatkan ancaman keamanan yang tidak menentu.

Kantor Luar Negeri Inggris mengeluarkan imbauan serupa, mengatakan kepada orang-orang di daerah bandara untuk pindah ke lokasi yang aman.

Mereka juga mengatakan bahwa ada ancaman serangan teroris yang sedang berlangsung.

Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia juga mendesak warga Australia dan Afghanistan dengan visa bagi Australia untuk meninggalkan daerah Afghanistan, terutama bandara Kabul.

Kerumunan orang yang putus asa yang berusaha melarikan diri dari pemerintahan Taliban telah mencoba mengakses bandara Kabul sejak Taliban berkuasa.

Baca Juga: Islamic State Khorasan Musuh Bebuyutan Taliban Bisa Ganggu Evakuasi Warga Afghanistan di Bandara Kabul

Sementara itu, AS dan sekutunya telah menerbangkan lebih dari 88.000 orang asing dan warga Afghanistan keluar dari bandara.

"Hitung mundur sudah berlangsung. As dan pasukan asing hanya memiliki waktu hingga Selasa untuk mundur dan penarikan mereka berarti mengakhiri penerbangan evakuasi," kata Charlotte Bellis.

"Sekarang, di luar bandara, ada kepanikan ketika orang-orang bergegas untuk melihat apakah mereka bisa mendapatkan beberapa penerbangan terakhir ini," katanya.

"Kami memahami AS dan Taliban memiliki kesepakatan dan Taliban hanya diizinkan untuk membiarkan orang-orang lewat di sini yang memiliki paspor asing, yang memiliki visa dan yang memiliki dokumen yang diverifikasi." sambungnya.

"Sementara itu, mereka berusaha mengendalikan kerumunan dan membuat orang kembali dan menghentikan mereka membanjiri daerah itu sehingga bus-bus ini dapat melewatinya. Bagaimana mereka melakukannya adalah dengan menembakkan senjata di udara, dengan menggunakan meriam air dan dengan memukuli orang." ucapnya.

Gedung Putih mengatakan Presiden AS Joe Biden diberi pengarahan tentang ancaman dari kelompok ISKP serta rencana darurat untuk evakuasi.

"ISIS-K adalah musuh bebuyutan Taliban, dan mereka memiliki sejarah saling bertarung," kata Biden.

"Tapi setiap hari kami memiliki pasukan di lapangan, pasukan ini dan warga sipil tak berdosa di bandara menghadapi risiko serangan dari ISIS-K." pungkasnya.***

 

 

Editor: Ajeng Putri Atika

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah