Usai suami gadis tersebut menelopen Akbari, dokter tersebut pun mengetahui bahwa suami gadis tersebut adalah seorang pemimpin kontingen Taliban yang berkuasa.
Setelah mendapat telepon amarah dari suami si gadis, Akbari pun bersaksi bahwa secara konstan anggota Taliban menelopon dirinya dan mengancam nyawanya.
Tak jarang, anggota Taliban memeras dan meminta uang sebagai ganti atas nyawanya.***