41 Warga Palestina di Gaza Dilukai Pasukan Israel Saat Memperingati Pembakaran Masjid Al-Aqsa

- 22 Agustus 2021, 19:45 WIB
 41 warga Palestina terluka dalam bentrokan dengan pasukan Israel di perbatasan Gaza saat memperingati pembakaran tahun 1969 Masjid Al-Aqsa, 21 Agustus 2021/Instagram/@eye.on.palestine
41 warga Palestina terluka dalam bentrokan dengan pasukan Israel di perbatasan Gaza saat memperingati pembakaran tahun 1969 Masjid Al-Aqsa, 21 Agustus 2021/Instagram/@eye.on.palestine /

 

 

SEMARANGKU – Pasukan Israel menembak dan melukai puluhan warga Palestina di Jalur Gaza selama peringatan serangan pembakaran tahun 1969 Masjid Al-Aqsa.

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza pada hari Sabtu mengatakan 41 warga Palestina terluka dalam bentrokan dengan pasukan Israel.

Diantara warga Palestina yang terluka terdapat dua anak-anak kondisinya parah, salah satunya laki-laki berusia 13 tahun ditembak di kepala.

 Baca Juga: Israel Serbu Gaza dan Tembaki demonstran Palestina, Termasuk Seorang Anak-anak

Sementara 27 warga Palestina terluka ditembak dengan peluru tajam di bagian ekstremitas bawah mereka dan dua ditembak di perut serta dua di lengan.

Sedangkan warga Palestina lainnya terluka akibat terkena gas air mata yang dilemparkan oleh pasukan Israel.

Pasukan Israel mulai menembaki warga Palestina yang berkumpul di sekitar kamp pengungsi Malaka di timur laut Gaza pada Sabtu setelah shalat dhuhur.

Seorang juru bicara militer Israel mengatakan kepada AFP bahwa seorang tentara Israel juga terluka parah dalam bentrokan itu.

 Baca Juga: Israel Telah Menyetujui Bantuan dari Qatar ke Gaza Usai Menghambat Bantuan Sebelumnya

Menurut juru bicara itu, tentara Israel tersebut ditembak dengan api yang dilemparkan dari Gaza.

“Ratusan perusuh mencoba memanjat pagar pembatas antara Jalur Gaza dan Israel, melemparkan alat peledak,” katanya.

Pasukan Israel pun menembakkan gas air mata ke arah warga Palestina yang membakar ban.

Sabtu sebagai hari dimana peringatan 52 tahun tepatnya tanggal 21 Agustus 1969 lalu terjadi serangan pembakaran di Masjid Al-Aqsa.

Serangan pembakaran pada saat itu dilakukan oleh seorang warga Australia bernama Dennis Michael Rohan (28) yang dilaporkan mengalami masalah kesehatan mental.

Rohan berhasil ditangkap oleh pasukan Israel dua hari setelah dia menyulut api untuk membakar masjid Al-Aqsa.

Pihak berwenang Israel memutuskan mendeportasi Rohan ke Australia dimana dia dirawat di rumah sakit institusi kesehatan mental.

Api yang disulut oleh Rohan membakar beberapa bagian tertua Masjid Al-Aqsa, termasuk mimbar kayu dan gading berusia 900 tahun hadiah dari Sultan Salahuddin al-Ayyubi.

Panel-panel mozaik di dinding dan langit-langit Masjid Al-Aqsa juga ikut rusak akibat kebakaran.

Rohan menganggap dirinya utusan Tuhan dan ingin mempercepat kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali.

Dia mengatakan bahwa pembakaran Masjid Al-Aqsa untuk memungkinkan Israel membangun sebuah kuil yang menurut orang Yahudi pernah menjadi lokasi Temple Mount.

Temple Mount adalah situs tersuci dalam Yudaisme dan tempat orang-orang Yahudi berpaling dan berdoa.

Sejak dahulu pejabat Israel telah bersumpah untuk mendirikan Temple Mount di situs Masjid Al-Aqsa.

Namun pendirian Temple Mount tidak pernah terjadi sejak 24 negara mayoritas Muslim pada tahun 1969 mengajukan pengaduan ke Dewan Keamanan PBB.

Warga Palestina secara rutin memperingati 21 Agustus tiap tahunnya untuk menyoroti beratnya serangan pembakaran itu.

Masjid Al-Aqsa merupakan situs tersuci ketiga dalam Islam, keselamatan dan keamanannya menjadi isu utama bagi umat Muslim di seluruh dunia.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah