Korea Utara Anggap Amerika dan Korea Selatan Tutup Jalur Diplomasi dan Ancam Terjadi Krisis Kemanan

- 11 Agustus 2021, 17:10 WIB
Korea Utara Anggap Amerika dan Korea Selatan Tutup Jalur Diplomasi dan Ancam Terjadi Krisis Kemanan. REUTERS/Denis Balibouse
Korea Utara Anggap Amerika dan Korea Selatan Tutup Jalur Diplomasi dan Ancam Terjadi Krisis Kemanan. REUTERS/Denis Balibouse /Denis Balibouse/

SEMARANGKU – Korea Utara atau Korut kembali mengancam Amerika dan Korea Selatan yang tetap menjalankan latihan militer rutin Amerika.

Latihan militer yang dilakukan oleh Amerika dan Korea Selatan dianggap telah membuat kesepakatan perdamaian dengan Korea Utara / Korut terbuang percuma.

Korea Utara / Korut juga peringkatkan Amerika dan Korea Selatan akan terjadi krisis kemanan apabila keduanya tetap menjalankan latihan militer.

Baca Juga: Korea Utara Kembangkan Program Nuklir dan Rudal Meski Ekonomi Terpuruk, Ini Kata PBB

Kim Yong Chol, seorang jenderal dan politisi yang memainkan peran utama selama pertemuan bersejarah antara Kim Jong Un dan mantan Presiden Amerika Donald Trup mengkritik Korea Selatan dan Amerika.

Kim Yong Chol dan Kim Jong Un beranggapan bahwa Korea Selatan dan Amerika menanggapi niat baik Korea Utara dengan tindakan bermusuhan.

Kritik tersebut muncul sehari setelah adik dari Kim Jong Un, Kim Yo Jong mengancam Korea Selatan dan Amerika tentang latihan militer gabungan.

Setelah ancaman tersebut, Korea Utara tidak menjawab panggilan rutin di hotline antar Korea.

Baca Juga: Kim Jong Un Berencana Eksekusi 50 Pembelot Korea Utara yang Dikembalikan China

Panggilan antar Korea baru dapat tersambung kembali pada akhir Juli lalu, lebih dari setahun setelah Korea Utara memutuskannya di tengah meningkatnya ketegangan.

Ketika panggilan Korea dimulai kembali, Moon Jae In, Presiden Korea Selatan telah merasakan keraguan untuk meningkatkan hubungan dengan Korea Utara.

Hal ini juga meningkatkan prospek uji coba rudal baru Korea Utara, hal yang sering dilakukan oleh Korea Utara untuk menunjukan ketidaksenangannya.

Dikutip Semarangku melalui Reuters, Kim Yong Chol mengatakan bahwa Korea Selatan telah melewatkan kesempatannya untuk meningkatkan hubungan antar Korea.

“(Korea Selatan) harus dibuat dengan jelas memahami betapa mahalnya mereka harus membayar untuk pilih aliansi mereka dengan Amerika daripada perdamaian antar Korea,” ujar Kim Yong Chol.

“Kami akan membuat mereka menyadari sari menit ke menit betapa berbahayanya pilihan yang mereka buat dan betapa seriusnya krisis keamanan yang akan mereka hadapi karena pilihan mereka yang salah,” lanjut Kim.

Korea Utara juga mengatakan bahwa mereka terbuka untuk diplomasi, tetapi Amerika dan Korea Selatan telah berpegang teguh pada kebijakan bermusuhan, seperti terus mengadakan latihan militer.

Sementara itu, analis mengatakan bahwa perlakuan Korea Utara merupakan pengalihan atas kesalahan Kim Jong Un akibat terjadinya krisis pangan setelah menutup Korea Utara selama pandemi.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah