Masih Ingat Insiden Ledakan Beirut, Sidang Dilanjutkan Hakim dan Begini Kelanjutannya

- 16 Juli 2021, 20:15 WIB
Masih Ingat Insiden Ledakan Beirut, Sidang Dilanjutkan Hakim dan Begini Kelanjutannya
Masih Ingat Insiden Ledakan Beirut, Sidang Dilanjutkan Hakim dan Begini Kelanjutannya /Sumber: Twitter / @brysonadahcole/
 
SEMARANGKU -  Insiden ledakan di pelabuhan Beirut yang terjadi sangat menghebohkan dunia. 
 
Insiden yang dikenal ledakan Beirut, karena memang lokasi peristiwa itu di wilayah Beirut, ibukota Lebanon.
 
Berselang 6 hari setelah peristiwa ledakan Beirut, perdana menteri Lebanon Hassan Diab disusul kabinet Lebanon mengundurkan diri karena tekanan politik meningkat yang diperburuk oleh ledakan tersebut.
 
Baca Juga: Kebakaran Besar di Pelabuhan Beirut Lebanon, Picu Kekhawatiran Warga

Insiden ledakan pada 4 Agustus tahun lalu disebabkan reaksi dari ratusan ton amonium nitrat di pelabuhan Beirut yang disita dan disimpan selama bertahun-tahun. 
 
Padahal gudang penyitaan muatan bahan kimia tersebut dibawah pengawasan langsung dari pejabat tinggi pemerintah Lebanon.

Masih belum jelas sebenarnya yang menyebabkan ledakan di pelabuhan itu.
 
Penyelidikan kasus ini masih ditangani oleh hakim yang ditunjuk negara telah dipenuhi tuduhan campur tangan politik. 
 
Penyelidikan pertama menuduh pejabat senior yang lalai akan dikeluarkan dari jabatannya. Sebelumnya pihak berwenang Lebanon telah menghukum pejabat pelabuhan Beirut yang bertanggung jawab atas penyimpanan bahan tersebut.
 
Baca Juga: Lebanon: Kemenangan Palestina Adalah Secercah Harapan Bagi Umat Islam Dunia

Penundaan itu membuat publik frustrasi, karena di tengah laporan bahwa sebagian besar pejabat pemerintahan juga Presiden Lebanon memiliki catatan laporan mengenai bahan kimia yang disita dan disimpan di pelabuhan itu. 
 
Pemerintah Lebanon tidak menyimpannya dengan cara yang aman atau ada upaya memperingatkan warga sipil di kawasan sekitar pelabuhan itu.

Pelabuhan Beirut dan bagian kota yang hancur dalam ledakan besar, juga menimbulkan jatuh korban lebih dari 200 orang dan melukai ratusan lainnya.

Menyulut gejolak demonstrasi di luar rumah dinas perdana menteri Lebanon yang berlangsung berjam-jam. 
 
Keluarga korban dan penyintas ledakan mengadakan pemakaman dan penguburan bersama
 
Para pengunjuk rasa bentrok dengan militer Lebanon yang menjaga gedung bekas ledakan, dan menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan demonstran. 
 
Akibat bentrokan itu menyebabkan puluhan demonstran dan militer Lebanon ada yang terluka ringan.

Presiden Lebanon mengatakan penyelidikan atas ledakan itu sedang berlangsung, "tidak ada perlindungan politik bagi siapa pun yang lalai atau bersalah." kata Michel Aoun.
 
Namun, Michel Aoun tidak menanggapi kritik bahwa Fehmi ada dugaan menghalangi jalannya penyelidikan.

Presiden Lebanon Aoun menyetujui bahwa 4 Agustus sebagai hari berkabung nasional setahun pasca kejadian ledakan Beirut.***

Editor: Heru Fajar

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x