Network
SEMARANGKU – Presiden AS Joe Biden telah berjanji mengirimkan bantuan kemanusian dan rekonstruksi kepada Palestina tanpa melibatkan Hamas.
Arab Center Washington DC (ACW), sebuah organisasi yang meneliti kebijakan dan kepentingan AS di Timur Tengah menanggapi pernyataan Presiden Joe Biden itu.
Direktur eksekutif ACW, Khalil Jahshan mengatakan pemerintah AS hanya membuang-buang waktu memperlakukan konflik Israel-Palestina sebagai masalah kemanusiaan.
“Masalah orang Palestina bukanlah kelaparan, masalah orang Palestina bukanlah rekonstruksi,” katanya dikutip dari Middle East Eye 26 Mei 2021.
Baca Juga: Usai Sheikh Jarrah, Kini Kaum Yahudi Israel Berencana Menggusur Rumah Warga Palestina di Silwan
Khalil menjelaskan bahwa rakyat Palestina telah berulang kali berhasil pulih dari krisis separah ini dan lebih buruk lagi selama 70 tahun terakhir.
“Tapi mereka tidak pernah diberi kesempatan untuk menemukan solusi atas dilema mereka dengan mengakhiri pendudukan Israel dan memiliki kesempatan menggunakan hak mereka menentukan nasib sendiri,” ungkap Khalil.
Presiden AS Joe Biden tidak mengerti yang menjadi sumber masalah Palestina adalah pendudukan dan praktik diskriminatif atau apartheid Israel.
Joe Biden hanya memberikan Israel senjata yang digunakannya untuk menghancurkan rumah dan infrastruktur Palestina di jalur Gaza.
Pemerintah AS hanya membangun kembali apa yang dirusak Israel dan melanjutkan ke siklus berikutnya penghancuran dan pembangunan kembali.
Khalil mengatakan bantuan kemanusiaan dari AS itu ditujukan untuk melemahkan Hamas dan merusak niat baik membantu warga Palestina.
Dia menjelaskan pendekatan yang diambil AS tidaklah bijaksana dan pada akhirnya menguntungkan Israel yang akan terus bertindak semena-mena.
Bantuan AS sebesar USD 360 Juta kepada Palestina terlihat kecil dibandingkan bantuan militer tahunan senilai USD 3,6 Miliar untuk Israel.
Pemerintahan Joe Biden hanya membuang uang tanpa menyelesaikan yang menjadi akar masalah penderitaan rakyat Palestina.***
