Reaksi AS Ketika Dikabari Aung San Suu Kyi Dikudeta Tentara Myanmar

- 1 Februari 2021, 13:22 WIB
Aung San Suu Kyi dikudeta.*
Aung San Suu Kyi dikudeta.* /Instagram.com/@aungsansuukyi9

SEMARANGKU – Begini reaksi Amerika Serikat (AS) ketika mendapat kabar Aung San Suu Kyi dikudeta oleh tentara negara tersebut.

Aung San Suu Kyi telah ditangkap oleh tentara negara tersebut. Tentara tersebut mengambil alih kekuasaan secara paksa atau kudeta pemerintahan dari presiden terpilih.

Ketika seorang sumber mengatakan kepada Reuters bahwa Aung San Suu Kyi telah ditangkap, Gedung Putih AS mengonfirmasi bahwa mereka telah mendapat kabar tersebut.

Baca Juga: Kondisi Terkini di Myanmar Setelah Tentara Kudeta Pemerintahan Presiden Terpilih Aung San Suu Kyi

Baca Juga: Situasi Gawat di Myanmar! Tentara Merebut Kekuasaan dan Menahan Presiden Terpilih Aung San Suu Kyi

Reaksi AS Setelah Dapat Kabar Tentara Myanmar Kudeta Aung San Suu Kyi

Selain Aung San Suu Kyi, para pemimpin elit Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang telah menjadikan Aung San Suu Kyi sebagai pemimpin juga ditangkap.

Alasan dibalik kudeta oleh tentara Myanmar tersebut yaitu karena Aung San Suu Kyi dan partainya dianggap melakukan kecurangan dalam pemilu.

Mereka mengatakan bahwa kewenangan saat berada pada Panglima Militer Min Aung Hlaing dan menyatakan pemberlakuan keadaan darurat selama satu tahun, menurut sebuah pernyataan di stasiun televisi milik militer.

Baca Juga: Palestina Berhasil Menembak Jatuh Drone Israel di Jalur Gaza, Sudah Lama Diincar!

Baca Juga: Kronologi Militer Myanmar Ambil Alih Pemerintahan, Presiden Diculik dan Ditangkap Pagi Buta

Para jenderal mengambil langkah mereka beberapa jam sebelum parlemen dijadwalkan duduk untuk pertama kalinya sejak kemenangan telak NLD dalam pemilihan 8 November yang dipandang sebagai referendum pada pemerintahan demokratis Suu Kyi yang masih muda.

Saluran telepon ke ibu kota Naypyitaw dan pusat komersial utama Yangon tidak dapat dihubungi, dan TV negara mati. Orang-orang bergegas ke pasar di Yangon untuk membeli makanan dan persediaan sementara yang lain berbaris di ATM untuk menarik uang tunai.

Tentara mengambil posisi di balai kota di Yangon dan data internet seluler serta layanan telepon di benteng NLD terganggu, kata penduduk. Konektivitas internet juga telah turun secara dramatis, kata layanan pemantauan NetBlocks.

Baca Juga: Peringatan dari Suriah: Awas! Kebijakan AS Akan Tetap Sama, Meski Presiden Telah Diganti

Baca Juga: Pelatih Barcelona Ronald Koeman: Tanpa Messi, Kita Tidak Bisa Bercita-cita Banyak

Suu Kyi, Presiden Myanmar Win Myint dan para pemimpin NLD lainnya telah ditangkap pada dini hari, juru bicara NLD Myo Nyunt mengatakan kepada Reuters melalui telepon.

"Saya ingin memberi tahu orang-orang kami untuk tidak menanggapi dengan gegabah dan saya ingin mereka bertindak sesuai dengan hukum," katanya, seraya menambahkan bahwa dia sendiri diperkirakan akan ditangkap. Reuters kemudian tidak dapat menghubunginya.

Sebuah video yang diposting ke Facebook oleh seorang anggota parlemen tampaknya menunjukkan penangkapan anggota parlemen lainnya, Pa Pa Han.

Baca Juga: BLT Subsidi Gaji Karyawan 2021 Tidak Dilanjut, Kemnaker Ungkap Bantuan Pengganti

Baca Juga: Donald Trump Tunjuk Dua Orang Ini untuk Gantikan Pengacara yang Mundur Jelang Sidang Pemakzulan

Dalam video tersebut, suaminya memohon dengan pria berpakaian militer berdiri di luar gerbang. Seorang anak kecil terlihat menempel di dadanya dan meratap.

Penahanan terjadi setelah beberapa hari ketegangan yang meningkat antara pemerintah sipil dan militer yang menimbulkan kekhawatiran akan kudeta setelah pemilihan.

Partai Suu Kyi memenangkan 83% suara hanya dalam pemilihan kedua sejak junta militer setuju untuk berbagi kekuasaan pada tahun 2011.

Baca Juga: Sepuluh Hari Kerja, Presiden AS Joe Biden Pamerkan Tujuh Hal Ini

Baca Juga: Tidak Setuju Kebijakan Presiden AS Joe Biden, Senator Republik Minta Pemerintah Lakukan Ini

Gedung Putih mengatakan Presiden Joe Biden telah diberitahu tentang penangkapan tersebut dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken menyerukan pembebasan para pemimpin.

“Amerika Serikat mendukung rakyat Burma dalam aspirasi mereka untuk demokrasi, kebebasan, perdamaian, dan pembangunan. Militer harus segera membalikkan tindakan ini,” katanya dalam sebuah pernyataan, menggunakan nama alternatif untuk Myanmar.***

Editor: Meilia Mulyaningrum

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah