Network
SEMARANGKU - Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh saat menerima kunjungan Menlu Spanyol Arancha González Laya di kantornya di Ramallah meminta untuk mengakui Palestina sebagai negara yang merdeka.
Mohammad Shtayyeh mengatakan desakan tersebut muncul sebagai tanggapan aktivitas permukiman kolonial Israel serta pengambilalihan terus menerus atas tanah Palestina.
Menteri Luar Negeri Spanyol (Menlu) mengunjungi Palestina untuk membahas peran potensial Spanyol dalam menghidupkan kembali proses perdamaian politik berdasarkan resolusi internasional dan kerangka acuan.
Baca Juga: Promo Peak Day 12.12, ShopeePay Menawarkan 9x Promo dalam Sehari dan Beragam Pilihan Merchant
Baca Juga: Stray Kids dan GOT7 Akan Tampilkan Penampilan Terbaik dalam TV Show Shopee 12.12 Birthday Sale
"Untuk pihak Palestina, setiap jalur politik harus bertujuan untuk mengakhiri kekejaman Israel dan mendirikan negara Palestina di perbatasan tahun 1967," kata Shtayyeh dalam pertemuan tersebut dikutip dari WAFA, Jumat 11 Desember 2020.
“Setiap peluang politik harus diinvestasikan untuk menciptakan lompatan dalam upaya mencapai solusi yang telah berlangsung selama 30 tahun. Kita harus bekerja untuk memastikan bahwa tidak ada konferensi baru yang hanya merupakan kesempatan formal, melainkan politik internasional. Usaha keras yang membuka prospek untuk mengakhiri kekejaman Israel dan mendirikan Negara Palestina," tambahnya.
Sementara itu, Gonzalez menekankan perlunya menemukan solusi dan memberikan bobot politik yang diperlukan untuk memulai kembali negosiasi, dengan mengatakan negaranya tertarik untuk mendukung upaya membangun kembali kepercayaan antara Palestina dan Israel.
Baca Juga: Usai Disuntik Vaksin Covid-19 Pfizer, 4 Orang Alami Lumpuh di Bagian Tubuh Berikut Ini
