Baca Juga: Jadwal Acara Indosiar Hari Ini Minggu 29 November 2020 Ada Semarak Indosiar: Yogyakarta
Saksi mata memberikan keterangan jika ada ledakan besar saat kendaraan yang dikendarai Mohsen Fakhrizadeh melintas di desa Absard. Dilanjutkan dengan aksi penembakan yang menewaskan sejumlah orang.
Ketika kejadian itu Fakhri Zadeh sebenarnya masih hidup. Namun saat dilarikan ke rumah sakit, Mohsen Fakhrizadeh meninggal. Hal itu juga disampaikan oleh pihak berwenang Iran.
Akibat kematian ilmuwannya, Iran nampak berang. Mereka pun dengan terang-terangan menyalahkan Israel. Presiden Iran Hassan Rouhani menyebut Israel mesti bertanggungjawab.
Baca Juga: Habib Rizieq Tak Mau Umumkan Hasil Tes Swab, Bima Arya: Kita Akan Masuk Jalur Hukum!
Baca Juga: Belum Dapat Bantuan Kuota Internet Gratis Kemdikbud 100 GB Bulan November? Yuk Lapor Via WA Ini
Bahkan Rouhani juga mengancam Israel dan akan memberikan pembalasan yang setimpal.
Selanjutnya, Iran juga telah mengirimkan surat pada Sekjen PBB Antonio Guterres dan Dewan Keamanan PBB pada Jumat, 27 Desember 2020.
Isinya, memberitahu jika tindakan pembunuhan itu merupakan kejahatan serius.
"Peringatan terhadap tindakan apapun oleh Amerika Serikat dan Israel terhadap neegara saya, terutama selama sisa periode pemerintahan Amerika saat ini, Republik Islam Iran berhak mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk membela rakyatnya dan mengamankan kepentingannya," utusan Iran untuk PBB, Majid Takht Ranaci, menulis dalam surat itu, yang dilihat oleh Reuters sebagaimana dilansir oleh Antara.