SEMARANGKU – Berikut kronologi 130 anggota dinas rahasia Gedung Putih postif Covid-19 selama masa kampanye Donald Trump.
Sebuah laporan pada Jumat (13/11) menyebut lebih dari 130 anggota dinas rahasia Gedung Putih positif Covid-19 selama masa kampanye Donald Trump sehingga harus melakukan isolasi atau karantina.
Anggota dinas rahasia ini diyakini terinfeksi Covid-19 selama masa kampanye Donald Trump hingga menjelang pemilu 3 November kemarin.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Tekankan Edukasi Protokol Kesehatan Usai Ditemukan Klaster Hajatan di Sragen
Baca Juga: YES, BLT Subsidi Gaji BPJS Ketenagakerjaan Tahap 2 Cair, Termudah Cek Penerima Via kemnaker.go.id
Pada acara kampanye Donald Trump disebut banyak hadirin yang melanggar protokol kesehatan yaitu tidak menggunakan masker.
Dinas rahasia merupakan pihak yang bertanggungjawab melindungi keluarga presiden AS, sebagaimana dilansir oleh Semarangku dari laman Antara.
Amerika Serikat atau AS sendiri diketahui menjadi salah satu negara dengan jumlah positif Covid-19 terbanyak di dunia.
Baca Juga: Bantuan Kuota Internet Gratis Cair November Hanya Untuk Golongan Ini, Kamu Termasuk? Cek di Sini
Baca Juga: Hijab Makin Eksis, New Zealand Resmi Umumkam Desain Seragam untuk Polwan Muslim
Presiden AS Donald Trump dan istrinya, Melania Trump, dikabarkan positif Covid-19 pada awal Oktober lalu.
Sebelum Trump, ajudannya, Hope Hicks dinyatakan positif Covid-19. Setelah itu beberapa orang terdekat Trump juga dikabarkan positif Covid-19.
Baru-baru ini beberapa orang di sekitar Trump juga dinyatakan positif Covid-19, di antaranya yaitu Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows, penasihat poliitik Corey Lewandowski dan David Bossie, dan beberapa anggota staf Komite Nasional Republik.
Baca Juga: Aneh, 6 Makanan yang Justru Sebabkan Lapar Jika Dimakan, Pernah Mencoba?
Baca Juga: Daftar Negara dengan Kasus Corona Covid-19 Tertinggi Pekan Awal November, Indonesia di Posisi Ini
Sementara itu, virus corona telah menginfeksi 10,5 juta orang dan menyebabkan 242 ribu orang meninggal dunia di AS.
Menurut Universitas Johns Hopkins di Negara Bagian Maryland, AS, Covid-19 hampir mendekati angka 53 juta kasus dengan 1,3 juta kematian.***